Kepemimpinan dalam sistem pemerintahan di Indonesia seringkali tidak mengalami pergantian meski telah dilakukan pemilihan umum. Seperti yang terjadi di Pilkada Serentak 2018, yang masih didominasi oleh calon petahana (incumbent).
Dalam sistem pemerintahan di Indonesia, petahana merupakan istilah bagi pemegang suatu jabatan politik yang sedang menjabat.
Dari hasil hitung cepat oleh lembaga survei terpercaya, sambil menunggu pengumuman hasil nyata dari KPU, LampuHijau mendata ada 4 calon petahana yang berhasil memenangkan kembali perolehan suara dalam pemilihan umum sesuai dengan jabatannya, yakni:
1. Ganjar Pranowo
Dalam hitungan hari, bisa jadi Ganjar kembali diresmikan menjadi Gubernur Jawa Tengah yang berpasangan dengan Taj Yasin. Mereka berhasil mengungguli rivalnya, cagub-cawagub Jateng nomor urut 2 Sudirman Said-Ida Fauziyah. Hasil persentase menurut SMRC hingga pukul 16.05 WIB pada Jumat (29/6/2018), paslon nomor urut 1 mendapatkan persentase 58,58%, sedangkan paslon nomor urut 2 sebesar 41,42%.
2. Rahmat Effendi
Dalam Pilwakot Bekasi, calon petahana Rahmat Effendi-Tri Adhianto menang telak atas pasangan Nur Supriyanto-Adhy Firdaus. Berdasarkan Media Survei Nasional (Median), pasangan Rahmat-Tri mendapatkan suara 2 kali lipat lebih besar (68,29 persen) dari lawannya (31,71 persen).
3. Bima Arya
Dari hasil quick count Pilkada Kota Bogor versi Charta Politika, pasangan Bima Arya Sugiarto-Dedie Rachim menang atas 2 lawannya dengan perolehan suara sebanyak 48 persen. Posisi kedua ditempati pasangan Achmad Ru'yat-Zaenul Mutaqin sebesar 30,67 persen, serta di posisi ketiga ada pasangan Edgar Suratman-Sefwelly Gynanjar yang mendapat perolehan suara sebesar 12,69 persen.
4. Sunjaya Purwadi Sastra
Calon Petahana Bupati Cirebon yakni pasangan Sunjaya Purwadi Sastra-Imron berhasil mendapatkan kembali jabatan sebelumnya dengan perolehan 45 persen suara dari 350 TPS yang dijadikan sampel versi hitung cepat Riset Informasi dan Analisis Kebijakan (RIAK) Institute.
Apakah Anda mengenali keempat calon petahana tersebut?