9 ABG Lakukan Penganiayaan kepada Seorang Remaja, Bagaimana Cara Mencegahnya?

9 ABG Lakukan Penganiayaan kepada Seorang Remaja, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Nur AK
29 Mei 2018
Dibaca : 1251x
Diperlukan pengawasan orang tua, namun tidak bersifat mengekang.

Sembilan anak yang masih berusia dibawah 17 tahun berhasil diamankan jajaran Polresta Depok lantaran terlibat dalam aksi penganiayaan terhadap seorang remaja (AS) di Pengasinan, Sawangan Depok beberapa waktu lalu.

Rupanya, mereka terbentuk dalam satu kesatuan geng, yang mereka namai 'Geng Swis'. Di antara mereka masih ada yang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Bintoro menyampaikan informs bahwa penganiayaan yang dilakukan oleh 9 ABG tersebut mengakibatkan korban mengalami luka karena bend tajam.

Dari aksinya, polisi mengamankan benda tajam berupa celurit yang diduga kuat untuk melukai korban. Dan mengamankan kesembilan bocah itu di dua tempat, yakni di Bojong Gede dan di Tangerang Serya Ciledug.

Sementara terkait motif yang menyebabkan aksi kriminal mereka masih didalami oleh pihak kepolisian. Begitu pula dengan peran pelaku hingga penganiayaan tersebut dilakukan secara pengkroyokan.

Kompol Bintoro menegaskan, mereka dijerat pasal 170 tentang penganiayaan secara bersama.

 

Dalam menanggapi kejadian tersebut, jangan sampai anak Anda melakukn tindakan serupa. Anda pun bisa mengatasinya dengan cara melakukan hal berikut, yang dilansir dari DosenPsikologi:

Dari segi agama yakni dengan membekali agama yang cukup dimulai sejak dini, mulai diajarkan untuk beribadah serta mengunjungi tempat ibadah (sesuai kepercayaan masing-masing).

Kemudian menerapkan prinsip keteladanan untuk mencegah kegagalan dalam menghadapi identitas peran serta lemahnya kontrol diri. Hal itu bertujuan untuk menuntun remaja agar bisa melampaui mas aremaja dengan baik. Ataupun mereka berhasil untuk memperbaiki diri meskipun sebelumnya gagal mencapai tahapan ini.

Pilihlah lingkungan bergaul dengan selektif. Sebagai orang tua hendaknya memberikan arahan terhadap komunitas atau pergaulan mana yang seharunya diikuti oleh remaja dan yang seharusnya dihindari.

Remaja harus membentuk ketahanan diri sehingga tidak mudah terpengaruhi oleh hal yang buruk dari teman-teman seumuran maupun sepergaulannya.

Orang tua harus memiliki kemauan yang tinggi untuk memperbaiki kondisi keluarga sehingga nantinya tercipta kondisi keluarga yang harmonis, nyaman, dan komunikatif. Selain itu, berikanlah kasih saying serta perhatian dalam hal apapun.

Diperlukan pengawasan orang tua, namun tidak bersifat mengekang. Misalnya saja sebagai orang tua Anda boleh membiarkan anak melakukan apapun yang masih dalam batas wajar. Namun jika menurut Anda anak telah melewati batasan wajar yang sudah ditentukan, maka penting bagi orang tua untuk memberitahukan mengenai dampak dan akibat yang bisa saja diterima oleh anak jika terus melakukan hal tersebut.

Pengawasan intensif yang perlu dilakukan adalah pada media komunikasi semisal televisi, radio, internet, handphone, dan lainnya.

Penting bagi orang tua untuk senantiasa merespon curhatan anak agar orang tua menjadi satu-satunya tempat curhatan yang nyaman ketika anak mengalami masalah. Dan sebagai orang tua, Anda pun bisa membimbing dan mendampingin anak hingga tumbuh dewasa.

Orang tua perlu mendukung hobi sang anak selagi masih dalam konteks positif. Jangan mencegah hobi atau kesempatan apapun yang dapat membantu anak mengembangkan dirinya sendiri.

Sementara dari pihak sekolah, harus memberikan bimbingan kepribadian, sebab lingkungan sekolah merupakan lingkungan dimana anak menghabiskan banyak waktu selain di rumah.

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2024 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2024 LampuHijau.com
All rights reserved