SADISNYA KAUM CEBONG: HABIS MANIS SEPAH DIBUANG
Oleh : Nasrudin Joha
Prihatin dan sedih sekali menyaksikan ujian kehidupan yang dialami *Desy (Deny Siregar)* dan *Azab (Abu Zanda Al Boliwoody)*. Mereka telah mempersembahkan kegigihan yang paling gigih, pembelaan yang luar biasa, pengorbanan yang paling Agung, berjibaku dalam area tarung ILC, bahkan mereka rela *"Pasang Muka Badak"* dalam pertempuran sengit melawan para penentang kodok.
Desy dan Azab telah mengerahkan segenap daya upaya, ikhtiar maksimal untuk memojokkan aksi reuni 212 dan mendeskreditkan bendera Rasullulah SAW. Mereka telah mati-matian, menyerang bendera pembebasan, bendera tauhid, yang dikhawatirkan akan menggulung kekuasaan Kodok, majikannya.
Mereka telah mempersembahkan pengabdian terbaik, untuk membela kekuasaan kodok, dan melindungi segenap tanah dan tumpah darah kecebong. Tapi apa balasannya ?
Bukannya mendapat simpati dan empati, kaum cebong justru menghabisinya. Ada yang menyebut Desy dan Azab sebagai "ayam sayur", ada yang minta Desy dan Azab di karantina agar tidak mengotori cebong lainnya, agar tidak menurunkan citra kodok.
Ada organisasi tempat naungan Azab justru cuci tangan dan merendahkan Azab. Disebut bukan kader, hanya baru ikut diksar. Tidak mewakili organisasi, dan upaya lain yang intinya buang badan.
Desy setelah ILC langsung curhat, tentang keadaannya yang terlunta-lunta, di persekusi dalam forum ILC. Sampai muncul jampi Karni Ilyas *"Kalo tidak pandai menari, jangan salahkan lantai"*. Tapi, keadaan ini tidak juga memantik empati dan keprihatinan kaum cebong.
Isu yang beredar, kaum cebong mau rapat besar untuk atur strategi baru melindungi kodok dari opini buruk *"Desy dan Azab Efect"*. Mereka mau mengamputasi Desy dan Azab dari asosiasi perhimpunan kecebong pendukung kodok.
Cebong itu memang begitu, tidak ada kesetiakawanan. Sadis. Majikannya saja juga si raja tega. Lihatlah Papah, Papah telah berbuat banyak dan mengerahkan segenap kekuatan pohon beringin untuk menjadi tempat bernaung kodok. Tapi apa balasannya ? Kodok justru melepas Papah di pemondokan KPK.
Papah harus sendirian bertarung menghadapi perampokan yang hasil rampokan itu juga dinikmati kodok dan para sekutunya. Semua maling dari kaum banteng pada ngumpet di bunker kekuasaan. Mereka semua terima duit, tapi cuma Papah yang di pondokan KPK.
Memang sich, Papah juga jahat. Garong kelas kakap, tapi ya mbok jangan mengikat Papah dan dibiarkan sendirian menghadapi sakratul maut politik.
Kembali ke kaum cebong, mereka itu tidak jauh beda dengan kodok junjungannya. Mereka tidak pernah mengikat hubungan dengan satu kepercayaan. Mereka hanya dipakai jika dibutuhkan.
Jadi para cebong, berhati-hatilah ! Apa yang dialami Desy dan Azab bisa juga kalian alami. Dalam kubangan kolam
Anda, siapapun bisa terlempar jika tidak dibutuhkan. Anda nangis2 bawang bombay atau keluar air mata darah pun tidak akan dipedulikan.
Saran saya, sebelum kalian dilemparkan, segeralah sadar. Bertaubatlah menuju jalan yang benar, sebagaimana beberapa cebong yang telah menyadari kesalahannya pasca menonton ILC beberapa waktu yang lalu.