LampuHijau. TOKYO – Sony Corp. Jepang kembali menghadirkan si robot anjing lucu, aibo. Berbeda dengan pendahulunya, generasi aibo kali ini lebih menggemaskan. Bisa menggoyangkan ekor, mengejar bola, dan melakukan high five alias toas. Mau? aibo beredar bebas Januari tahun depan dengan harga 198.000 yen atau setara Rp 23,5 juta.
Sebenarnya, mulai kemarin (1/11), aibo sudah bisa dipesan. Tapi, Sony baru akan melakukan pengiriman pertama pada 11 Januari. aibo memiliki fungsi yang hampir sama dengan anjing sungguhan. Mulai teman main hingga penjaga rumah. Wakil Presiden Eksekutif Sony Corp. Izumi Kawanishi menargetkan penjualan aibo di atas 150.000 unit.
Proses kelahiran kembali aibo terjadi sekitar 18 bulan lalu. Saat itu, Chief Executive Officer Kazuo Hirai-lah yang memerintah para ahli Sony memproduksi aibo lagi. ”Saya pribadi sangat yakin bahwa robot bisa membangun hubungan baik dengan manusia. Dan, itu akan menjadi perwujudan misi Sony to inspire (menginspirasi),” katanya dalam jumpa pers di ibu kota Jepang kemarin.
Hirai mengatakan bahwa AIBO (generasi pertama aibo) diproduksi masal pada 1999 dan tamat pada 2006. Sebenarnya, pasar mereaksi AIBO dengan sangat baik. Dalam hitungan bulan, produsen-produsen lain di Asia juga lantas menciptakan AIBO mereka sendiri. Persaingan sangat ketat. Saat itu, kebetulan Sony Corp. juga mengubah fokus bisnis mereka. AIBO pun terpaksa dihentikan.
Kini, lebih dari satu dekade setelah AIBO tamat, Sony kembali memunculkan aibo (dengan huruf kecil semua) generasi baru. Tidak hanya lebih menggemaskan, aibo generasi baru tersebut juga lebih pintar. ”Robot anjing itu dilengkapi dengan otak yang didukung teknologi cloud. Dengan demikian, pemilik bisa menyetel sendiri kepribadian dan karakter robot anjing mereka,” ungkap Hirai.
Menambah keseruan memelihara aibo, Sony Corp. juga menjual aibone alias tulang anjing yang terbuat dari plastik. Aksesori aibo itu dijual terpisah seharga 2.980 yen (sekitar Rp 354 ribu). Selain bermain-main dengan aibone, layaknya anjing peliharaan sungguhan, aibo generasi baru juga bisa mengejar bola yang menggelinding. (Reuters/bloomberg/hep/c6/any)
