Sejak dahulu kala, kenakalan remaja merupakan masalah terbesar pada anak usia puber yang belum bisa dituntaskan kasusnya hingga ke akar-akarnya. Ada saja ulah iseng dari anak-anak yang mengantarkannya ke kantor polisi untuk diselidiki terkait pelanggaran hukumnya.
Kenakalan remaja yang satu ini dilakukan oleh DV (15) yang tinggal di kawasan Tigaraksa, Tangerang. DV telah membawa kabur sejumlah koper di Bandara Soekarno-Hatta.
Aksi DV pun diketahui oleh aparat kepolisian, yang akhirnya menagkap dia di kediamannya pada Sabtu (26/5/2018) kemarin. DV mengaku mencuri koper-koper tersebut untuk dikoleksi.
"Motif pelaku, dia ambil koper karena dia punya kesukaan terhadap koper, atau kesenangan sendiri," ungkap Kapolres Bandara Sokarno Hatta, AKBP Viktor Togi Tambunan kepada wartawan di Mapolres Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Minggu (27/5/2018).
Anehnya, pengakuan tersebut memang ada benarnya. Sebab, DV tak menjual barang-barang yang berasa di dalam koper yang ditemukannya.
"Tidak dijual. Isi koper kebanyakan baju, dan baju yang ada di koper pun disimpan di lemari," sambung Viktor.
Aksi DV diketahui tanpa pengaruh dari orang lain. Karena suka, DV pun nekat berbuat.
"Tidak ada keterkaitan dengan pihak lain. Ini murni tindakan sendiri," tukasnya.
Viktor pun menjelaskan bagaimana DV melancarkan aksinya. DV awalnya berpura-pura menjadi penumpang pesawat yang tengah menunggu koper miliknya. Remaja tersebut nekat masuk ke area conveyer belt sehingga bisa dengan mudah membawa pulang barang milik penumpang pesawat.
"Tersangka masuk ke ruang parkiran dengan barang yang sudah disiapkan, dia membawa paper bag kemudian dia membawa koper dan mengarah ke tempat pengambilan bagasi dan dia menyatakan kalau dia adalah penumpang yang barangnya masih ketinggalan di dalam sehingga dia punya kesempatan masuk," jelas Polres yang bertugas di Bandara Nomor 1 di Indonesia itu.
Hingga saat ini, aparat kepolisian masih menyelidiki kasus tersebut. Pihak orang tua pun turut dilibatkan agar tahu bagaimana kondisi sang anak yang mencuri tersebut.
So… kunci dari pemberantasan kenakalan remaja adalah pendidikan anak di dalam rumah. Karena rumah dan keluarga lah sebagai tempat pertama bagi anak untuk mengenal dunianya yang baik.