Anggota DPR : "Rupiah Melemah, Ibu Menteri jangan hanya Menyalahkan Krisis Negara lain, Tolong Dijelaskan dengan Jujur"

Anggota DPR : "Rupiah Melemah, Ibu Menteri jangan hanya Menyalahkan Krisis Negara lain, Tolong Dijelaskan dengan Jujur"

Bang RM
5 Sep 2018
Dibaca : 1359x
DPR Protes kepada Menteri Keuangan dan minta Penjelasan Alasan Rupiaah terus Melemah

Lampuhijau.com - Semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang hampir menembus angka 15.000, membuat anggota DPR terutama dari partai oposisi merasa gerah. Pasalnya pemerintah melalui menteri keuangan, Sri Mulyani dan Presiden Jokowi sendiri selalu mengatakan bahwa melemahnya rupiah terhadap Dollar Amerika ini lebih karena dampak krisis di negara lain dan dianggap masih aman untuk ekonomi Indonesia.

Pada Sidang Paripurna, Selasa (04/09), yang digelar untuk membahas RAPBN 2019, rapat dibuka dengan diwarnai interupsi dari beberapa anggota DPR dari partai oposisi pemerintah. Dari Partai Gerindra, interupsi dilontarkan oleh Bambang Haryo yang mengatakan bahwa Presiden Jokowi selalu mengatakan bahwa kondisi melemahnya rupiah yang sampai tembus ke level 15.000 dianggap tidak mengkhawatirkan.Bambang menyoroti kebijakan pemerintah terkait impor bahan komoditas bahan pangan yang dinilai terlalu banyak.

Partai Demokrat melalui anggota fraksinya, Michael Wattimena mengkritik Sri Mulyani yang selalu menyalahkan kondisi krisis yang dialami negara lain seperti Turki dan Argentina. "Nanti minggu depan ada negara yang lain yang krisis, kita menyalahkan kondisi mereka lagi. tolong ini dijelaskan secara jujur, Bu Menteri".

Interupsi lainnya berasal dari Partai Amanat Nasional melalui Haerudin yang menyoroti masalah hutang negara yang terlalu berat. Pasalnya hutang negara ini akan sangat mengganggu stabilitas negara.

Menanggapi interupsi yang dilontarkan para anggota DPR RI dari Partai oposisi ini, Sri Mulyani menjelaskan bahwa kondisi perang dagang antara Amerika dan Tiongkok serta kebijakan FED sangat berimbas kepada negara-negara berkembang lainnya seperti Venezuela, Turki dan Argentina, termasuk Indonesia tentunya. 

 

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved