Wacana Gubernur DKI Jakarta, Anes BAswedan tentang pembongkaran area rumput yang memisahkan halte bus Jalan Sudirman menjadi trotoar keras akan digarap usai Asian Games 2018.
Anies mengatakan area rumput yang ada di trotoar Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, tersebut memang tidak bersifat permanen.
"Sekarang ini memang sebagian belum dipasang trotoar keras karena masih rumput. Rumput ini sebenarnya temporer," ungkapnya saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/7/2018), dilansir dari Kompas.
Rencana tersebut merupakan buntut dari karena revitalisasi trotoar yang memang belum selesai dilakukan oleh mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tersebut.
Menurut Anies, untuk sementara waktu trotoar dipasangi rumput agar mudah untuk dibongkar lagi dan dipasangi trotoar keras.
"Kami siapkan rumput karena jauh lebih mudah dibongkar kembali. Karena tempat itu belum selesai dibangun, ini temporer saja," jelasnya.
Area rumput di depan CIMB Niaga atau di trotoar Jalan Sudirman memang cukup luas dan lebar yang menjadi pemisah trotoar keras dengan jalan raya. Namun, area rumput ini memisahkan halte dengan jalan raya yang menjadi tempat bus berlalu lalang yang membuat masyarakat yang ingin naik bus harus memutar terlebih dahulu agar bisa naik bus. Bahkan, ada pula masyarakat yang nekat menginjak-injak rumput untuk bisa naik bus dengan cepat.
Namun, upaya Anies akan mengganti rumput menajdi trotoar keras itu mendapat komentar dari kalangan masyarakat yang kurang bersahabat. Masyarakat lebih menginginkan rumput bisa bersifat permanen untuk lingkungan hijau kota. Hal ini juga berhubungan dengan keputusan Anies yang menutup jaring di atas sungai Hitam.
Masyarakat menilai bahwa tata kota Anies-Sandiaga masih morat-marit dan sering gonta-ganti. Padahal uang yang mereka lakukan untuk gonta-ganti infrastruktur itu bisa digunakan untuk kepentingan lain yang lebih mendesak.