Akhir bulan Maret silam, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terancam dibebastugaskan lantaran empat maladministrasi pada penataan PKL dan penutupan Jalan Jati Baru Tanah Abang, yang berupa penyimpangan dalam hal pengabaian kewajiban hukum, penyimpangan prosedur, perbuatan melawan hukum, dan inkompetensi. Jika dalam waktu 60 hari tah ada tindak lanjut darinya terkait kasus tersebut, Ombudsman DKI akan meningkatkan statusnya menjadi rekomendasi, yang akan bermuara pada pembebastugasan Anies dalam menjabat sebagai Gubernur DKI.
Rupanya, ancaman tersebut tak membuat Gubernur Anies hanya fokus pada penyelesaian kasus itu. Pekan ini, Anies akan melakukan kunjungan dinas ke dua negara, yakni Maroko dan Turki.
Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri DKI Jakarta, M. Mawardi membenarkan hal tersebut. Ia menuturkan, rencananya Anies akan melawat ke Casablanca di Maroko, dan Istanbul di Turki selama satu minggu. Sehingga menurut perkiraan Mawardi, Senin depan Anies sudah sampai di Jakarta lagi.
Kunjungan Anies ke dua negara tersebut perihal undangan pemerintah Maroko untuk menghadiri kegiatan smart city, serta membahas mengenai penanganan air dan PKL dengan Dinas Sosial di kota besar di negara Turki.
Anies juga akan berkunjung ke 'Kota Tua' untuk meninjau kebersihan, yang sekaligus berkesempatan untuk bertemu dengan mahasiswa Indonesia yang sekolah di Turki.
Untuk diketahui, Istanbul dan Jakarta menjalin hubungan sebagai sister-city, sehingga Anies berkesempatan untuk melawat ke sana. Sebelumnya, Wagub DKI Sandiaga juga pernah lebih dulu melakukan kunjungan dinas ke Jepang yang membahas kerjasama dan sistem transportasi di negara tersebut.