Di sepanjang zaman, perhiasan akan selalu menjadi barang mewah yang diburu oleh wanita untuk mempercantik penampilannya. Namun, bagaimana jadinya kalau perhiasan yang dibuat justru berasal dari perangkat elektronik daur ulang?
Suatu gebrakan penemuan terbaru, maha karya Nikki Reed yang berkolaborasi dengan Dell. Dilansir dari InStyle, Kamis (11/1/2018), Nikki Reed baru saja merancang koleksi perhiasan yang diakui sangat ramah lingkungan. Pasalnya, perhiasan tersebut menggunakan sampah elektronik yang sudah tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Lewat mereknya, Bayou with Love, Nikki berkolaborasi dengan Dell dalam membuat perhiasan seri terbatas di A.S. Uniknya, material yang digunakan Nikki berasal dari emas hasil sisa perangkat elektronik daur ulang seperti komputer.
"Bayou with Love diciptakan untuk membawa kesadaran yang lebih besar akan dampak manusia terhadap bumi kita, dengan menunjukkan kalau barang-barang indah bisa berasal dari sumber bahan daur ulang," jelas Nikki dalam sebuah pernyataan dilansir dari InStyle.
Nikki mengumumkan kabar tersebut di Consumer Electronics Show 2018, dengan koleksi perhiasan yang diberi nama The Circular Collection. Perhiasan yang bernilai antara 14 hingga 18 karat, atau biasa disebut emas muda tersebut, mencakup cincin emas, anting, serta cufflinks. Untuk koleksi ini, harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau mulai dari USD 78 atau setara Rp 1,1 juta.
"Dengan mendaur ulang emas yang dulu dianggap ‘limbah’, Dell dan saya sedang berupaya menciptakan lingkungan yang mampu memanfaatkan bahan daur ulang dan berusaha untuk meminimalkan limbah," imbuhnyanya.
Menurut Dell, di Amerika setidaknya ada sekitar USD 60 juta atau setara Rp 85 miliar jumlah emas dan perak yang terbuang percuma, yang berasal dari telepon seluler. Hanya sekitar 12,5 persen limbah elektronik yang saat ini didaur ulang menjadi produk lanjutan.
"Ketika Anda memikirkan fakta bahwa ada lebih dari 800 kali lebih emas dalam satu ton motherboard daripada satu ton bijih dari bumi, Anda mulai menyadari kesempatan besar bahwa kita harus mengambil barang berharga itu untuk dikerjakan," ungkap Wakil Ketua Dell, Jeff Clarke.
Langkah ini dilakukan sebagai salah satu upaya mendorong batas-batas inovasi untuk memecahkan beberapa tantangan lingkungan yang paling mendesak di dunia.
Selain itu, koleksi The Circular Collection juga menggunakan batuan permata.