Tampang - Kehabisan akal, demi mempertahankan eksistensi Israel, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyampaikan ancaman kepada dunia Internasional. Trump mengancam akan menahan bantuan AS yang berjumlah miliaran dollar terhadap siapapun negara yang mendukung resolusi PBB. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, resolusi ini dalam rangka menolak pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibukota dari Israel.
Hal ini disampaikan oleh Nikki Haley, dimana dirinya menyampaikan sebagai Duta Besar AS, bahwa AS akan mencatat nama negara-negara yang mendukung resolusi dalam pemungutan suara di Majelis Umum PBB, pada Kamis (21/12). Dihadapan 180 dari 193 negara anggota PBB, AS menyampaikan dengan sombong ancamannya tersebut.
Seolah memperkuat hal ini, Trump bahkan menyampaikan,
"Biarkan mereka memilih untuk melawan kami. Kami akan menghemat banyak. Kami tidak peduli. Ini tidak akan seperti dulu, saat mereka bisa melawan kami, tapi kemudian kami masih membayar mereka ratusan juta dolar. Kami tidak akan dimanfaatkan lagi,"
Perlu diketahui bahwa peringatan ancaman Trump tersebut ditujukan terutama untuk anggota PBB yang berada di Afrika, Asia, dan Amerika Latin yang sangat rentan dengan tekanan AS, termasuk Mesir yang tahun lalu mendapatkan sekitar 1.2 miliar dolar AS dari AS.
Menanggapi ancaman Trump, Riyad Al-Maliki dan Mevlut Cavusoglu yang merupakan Menteri Luar Negeri Palestina dan Turki, menyampaikan bahwa mereka yakin negara anggota PBB akan mengabaikan apa yang disampaikan oleh AS.
"Tidak ada negara terhormat yang tunduk pada tekanan seperti itu. Dunia telah berubah. Dunia saat ini memberontak melawan ketidakadilan," kata Menlu Turki.
Dengan semua hal ini, AS semakin membuat jarak saja dengan negara-negara Internasional. Keputusan Trump menciptakan ketegangan baru yang menjauhkan dari semangat perdamaian dunia.