LampuHijau.com - Israel yang terus memborbardir Suriah disebut-sebut sebagai bagian dari membela diri. Hal itulah kemudian yang memicu Amerika Serikat (AS) sangat mendukung tindakan Israel tersebut. Di sisi lain, Rusia mengambil sikap dengan meminta kepada seluruh pihak untuk dapat menahan diri dan juga menghindari eskalasi di wilayah tersebut.

”Amerika Serikat sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan pada hari ini (kemarin) di perbatasan Israel dan sangat mendukung hak kedaulatan Israel untuk membela diri,” kata Nauert, seperti dilansir Reuters, Ahad (11/2).

Dukungan AS tersebut disampaikan oleh Heather Nauert, juru bicara Departemen Luar Negeri AS. Heather menyampaikan, dukungan yang diberikan AS muncul setelah serangan udara yang ditargetkan terhadap pasukan Teheran dan Damaskus dilancarkan di Suriah.

Israel berdalih hal tersebut dilakukan lantaran sebelumnya sebuah pesawat jet tempur F-16 milik Israel ditembak jatuh oleh Suriah dengan rudal anti pesawatnya.

Diketahui, pesawat yang ditembak jatuh tersebut dalam operasi penyerangan wilayah area Suriah yang oleh Israel diyakini sebagai lokasi operator UAV Iran. UAV Iran ini sendiri disinyalir menyusup ke wilayah Israel dari arah Suriah. Menanggapi tuduhan tersebut, Pemerintah Iran membantahnya dan menyebut apa yang disampaikan oleh Israel tersebut menggelikan.

Di sisi lain, Presiden Rusia Validimir Putin langsung berkomunikasi dengan Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel. Putin berkoordinasi untuk membahas situasi yang sedang terjadi dan berkembang di Suriah.

”Mereka membahas situasi seputar tindakan angkatan udara Israel, yang membawa serangan rudal kami ke sasaran di Suriah,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan yang dikutip Interfax.

Putin mengatakan kepada Netanyahu bahwa ada kebutuhan untuk menghindari langkah-langkah yang akan menghasilkan konfrontasi baru di wilayah tersebut.