Banyak ulasan tentang perekonomian jika Prabowo – Sandiaga memimpin Indonesia, sanat sulit diprediksi, walaupun sudah terdengar janji-janjinya.
Yang lebih pasti dan jelas, jika Joko Widodo – Ma’ruf Amin memimpin Indonesia 2019-2024, yang akan terjadi di perekonomian Indonesia, sudah bisa diprediksi dengan jelas, karena kiprah Jokowi selama 5 tahun sebelumnya.
Keadaan ekonomi akan diulang seperti sebelumnya:
- Impor pangan akan dilakukan pada saat panen, bukan hanya beras, tetapi produk pertanian lainnya: cabe kering, jagung, bawang, buah-buahan, produk impor pangan makin membanjiri seluruh wilayah Indonesia, karena kerjasama dengan China, Vietnam makin masif.
- Kegaduhan politik yang akan terus terjadi, disebabkan diangkatnya ahok sebagai menteri, yang akan terus menerus menimbulkan kontroversi. Kegaduhan politik bukan hanya karena Ahok semata. Hukum akan dipermainkan lagi, partai politik akan dipermainkan lagi seperti terhadap Golkar dan PPP pada saat awal PDIP berkuasa 2014-2019.
- Seluruh Gubernur yang bukan dari koalisi akan terus ditekan, bukan hanya kepada Gubernur, semua jabatan pemerintahan ditekan sampai tingkat kepala desa, ditakuti akan dipenjarakan, dengan dipegangnya kejaksaan.
- PDIP akan berusaha semaksimal mungkin untuk menggoalkan Jokowi untuk berkuasa kembali, kalua bisa tanpa batas waktu. Kembali seperti orde baru.
- Ulama-ulama yang bersebrangan dengan pemerintah akan dicari-cari kesalahannya, kalua perlu akan diajukan ke pengadilan.
- Kekuasaan Presiden akan bersifat absolut, tidak ada yang bisa mengoreksi, wakil presiden tidak ada kuasa sama sekali, kalah oleh pendukung Jokowi seperti Luhut Binsar Panjaitan, Surya Paloh, dan Megawati.
- Perekonomian akan tetap dilanjutkan, untuk kalangan menengah keatas, seperti kebijakan saat ini, tidak untuk semua kalangan.
- BUMN akan diperas untuk membayar hutang-hutang negara, semua rekanan BUMN akan dipaksa mundur pembayarannya.
- Dengan dikeluarkannya kartu sembako, menunjukkan bahwa harga sembako akan meninggi lagi.
- Dengan dikeluarkannya kartu pre kerja, kemungkinan TKA akan lebih banyak masuk ke Indonesia. Karena pengangguran Indonesia hanya cukup diberi kartu pre kerja, bisa jadi hanya diberi Rp 300-500 ribu/bulan.