Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dialami masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data WHO, jutaan orang setiap tahunnya meninggal akibat komplikasi yang dipicu oleh hipertensi. Masalah ini sering disebut sebagai “silent killer” karena gejalanya kerap tidak disadari, namun dampaknya bisa sangat berbahaya bagi tubuh. Apabila hipertensi tidak segera ditangani, risiko terkena penyakit kronis dan komplikasi serius akan meningkat drastis.
Apa Itu Hipertensi?
Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah dalam pembuluh darah meningkat melebihi batas normal. Tekanan darah normal orang dewasa umumnya berkisar antara 120/80 mmHg. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi jika tekanan darahnya secara konsisten berada di angka 140/90 mmHg atau lebih. Tekanan darah yang tinggi membuat jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah, sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah dan organ vital lainnya.
Bahaya Hipertensi yang Tidak Ditangani
1. Penyakit Jantung
Hipertensi menjadi salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung. Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah arteri, membuatnya kaku dan menyempit. Kondisi ini meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis (penumpukan plak), yang dapat memicu penyakit jantung koroner, serangan jantung, bahkan gagal jantung.
2. Stroke
Salah satu komplikasi paling berbahaya dari hipertensi adalah stroke. Tekanan darah tinggi dapat melemahkan pembuluh darah di otak sehingga mudah pecah, atau menimbulkan penyumbatan aliran darah. Stroke dapat menyebabkan kelumpuhan, gangguan bicara, hingga kematian mendadak.
3. Gagal Ginjal
Ginjal memiliki peran penting dalam menyaring darah. Jika tekanan darah terus menerus tinggi, pembuluh darah kecil di ginjal dapat rusak. Akibatnya, fungsi ginjal menurun dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan gagal ginjal kronis yang membutuhkan dialisis (cuci darah) seumur hidup.
4. Gangguan Penglihatan
Tekanan darah tinggi yang tidak terkendali bisa merusak pembuluh darah halus di mata. Kondisi ini disebut retinopati hipertensi. Gejalanya berupa pandangan kabur hingga kehilangan penglihatan permanen.
5. Aneurisma
Hipertensi yang dibiarkan dalam jangka panjang bisa menyebabkan dinding pembuluh darah melemah dan menonjol, membentuk aneurisma. Jika aneurisma pecah, perdarahan internal yang parah bisa terjadi dan mengancam nyawa.
6. Penurunan Fungsi Otak
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hipertensi kronis dapat memengaruhi fungsi otak, meningkatkan risiko demensia atau penurunan daya ingat pada usia lanjut. Hal ini terjadi karena aliran darah ke otak terganggu akibat kerusakan pembuluh darah.
Faktor Risiko Hipertensi
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipertensi, antara lain:
Pola makan tinggi garam dan lemak jenuh.
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.
Kurangnya aktivitas fisik atau olahraga.
Kegemukan atau obesitas.
Faktor genetik atau keturunan.
Stres berlebihan.
Usia yang semakin bertambah.
Dengan mengenali faktor risiko ini, seseorang dapat melakukan pencegahan sejak dini.
Cara Mengendalikan Hipertensi
Meskipun hipertensi tidak bisa sepenuhnya disembuhkan, kondisi ini dapat dikendalikan dengan perubahan gaya hidup sehat, di antaranya:
Mengurangi konsumsi garam dalam makanan sehari-hari.
Menjaga berat badan ideal dengan pola makan seimbang.
Olahraga teratur, minimal 30 menit setiap hari.
Menghindari rokok dan alkohol.
Mengelola stres dengan relaksasi, ibadah, atau aktivitas positif.
Rutin memeriksa tekanan darah, terutama bagi yang memiliki faktor risiko tinggi.
Mengikuti anjuran dokter jika diberikan obat antihipertensi.
Hipertensi adalah penyakit yang sering tidak disadari karena gejalanya samar, tetapi jika tidak segera ditangani dapat menimbulkan komplikasi berbahaya seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, gangguan penglihatan, hingga kematian. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga pola hidup sehat, melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, dan mengikuti arahan medis jika terdiagnosis hipertensi. Mencegah dan mengendalikan hipertensi jauh lebih mudah daripada mengobati komplikasi yang ditimbulkannya.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.