Bahaya! Perhatikan 8 Indikator Diet Anda yang Berakibat Buruk Bagi Tubuh

Bahaya! Perhatikan 8 Indikator Diet Anda yang Berakibat Buruk Bagi Tubuh

Nur AK
14 Jan 2018
Dibaca : 1026x
Dr Petra Simic dari Bupa Health Clinics menjelaskan beberapa tanda dari tubuh yang menunjukkan bahwa diet Anda salah.

Wanita pasti ingin memiliki tubuh yang ideal bahkan langsing. Untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diidamkan tersebut, salah satu yang dilakukan hampir semua wanita dalah diet.

Namun, diet tak selalu memberikan hasil yang Anda inginkan. Selain tantangan yang tidak boleh makan sembarangan saat diet, ada beberapa tanda yang jelas bahwa diet yang Anda jalankan belum sukses. Atau ada hal lain yang menandakan Anda harus mengganti jenis diet.

Tanda itu bukan sekadar ukuran pakaian Anda yang sesak ataupun longgar, namun lebih berdampak pada kesehatan tubuh. Dilansir dari LifestyleKompas, Dr Petra Simic dari Bupa Health Clinics menjelaskan beberapa tanda dari tubuh yang menunjukkan bahwa diet Anda salah, di antaranya adalah:

1. Bau mulut

Bau mulut bisa terjadi sebagai hasil dari proses metabolisme yang disebut Ketosis. Dr Simic menjelaskan, saat tubuh tidak memiliki cukup glukosa untuk mengolahnya menjadi energi, maka tubuh akan membakar cadangan lemak yang dimilikinya. Hal ini justru akan menghasilkan asam yang disebut keton. Keton ini lah yang membuat bau mulut. Baunya agak mirip dengan penghapus kuteks atau pewarna kuku.

Ia menyampaikan, orang-orang yang melakukan diet karbohidrat rendah juga cenderung memiliki bau nafas serupa. Ini juga perlu diwaspadai sebagai alarm diabetes tipe 1. Solusinya, tambah porsi makanan, sehingga Anda mendapatkan tingkat energi yang dibutuhkan sehingga problem bisa diatasi.

2. Rambut menipis

Rambut yang menipis adalah indikasi dari kurangnya zat besi. Dr Simic menjelaskan, zat besi berguna untuk memproduksi sel darah merah, yang membantu penyimpanan oksigen dan membawa oksigen di darah. Kekurangan zat besi juga akan menyebabkan lesu pada tubuh.

Untuk menambah zat besi, cobalah mengkonsumsi sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, kacang-kacangan seperti buncis, kacang merah dan daging merah.

Dr Simic menyarankan, perempuan di usia 20, 30 dan 40 tahun seharusnya memastikan bahwa diet yang mereka lakukan tinggi zat besi. Pasalnya, menstruasi rutin juga bisa mempengaruhi level zat besi dalam tubuh.

3. Diare berkepanjangan

Penyakit Celiac adalah reaksi imun dari tubuh karena memakan gluten pada gandum, barley dan rye. Salah satu tandanya adalah diare berkepanjangan. Untuk penderita penyakit Celiac, memakan gluten memicu respon dari usus kecil yang bisa menimbulkan diare, kembung, turun berat badan, masalah pencernaan, dan sakit di bagian perut. Gejala ini akan hilang jika gluten benar-benar dihilangkan.

Dr Simic mengingatkan, kondisi ini berbeda dengan intoleransi terhadap gluten. Meskipun faktanya, gejalanya serupa. Jika Anda masih mengalami gejala-gejala itu, temui dokter dan konsultasikan masalahnya.

4. Sembelit

Bila Anda kesulitan buang air besar, berarti Anda kekurangan serat pada menu diet. Dr Simic mengungkapkan, sembelit juga bisa berarti kekurangan cairan (air). Untuk mengatasinya, minum lebih banyak air dengan menyertakan makanan kaya serat seperti biji-bijian utuh, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

5. Luka di ujung bibir

Inflamasi atau radang mulut terjadi saat adanya pecah-pecah atau luka pada ujung-ujung mulut. Hal ini bisa menjadi tanda kekurangan zat besi, bisa juga infeksi bakteri atau jamur. Saran dari Dr Simic adalah, coba gunakan pelembab bibir untuk beberapa hari. Jika tidak membaik atau bahkan memburuk, konsultasikan dengan dokter kesehatan.

6. Lelah atau kurang energi

Mengkonsumsi karbohidrat terlalu banyak (termasuk gula) bisa membuat malas dan energi justru berkurang. Ini karena kenaikan level insulin dalam tubuh memberi dampak pada gula darah.  Dr Simic menambahkan, orang yang tidak mengerti bisa jadi justru mengkonsumsi lebih banyak gula agar bertenaga.  Mengurangi gula akan membuat level energi menjadi stabil dalam waktu lama. Pilihlah makanan ringan yang perlahan melepaskan energi, seperti pisang dan kacang.

7. Ingin buang air kecil terlalu sering

Dr Simic menyampaikan, jika Anda merasa sering ingin buang air kecil, bukan berarti Anda banyak minum. Urin yang terlalu pekat juga akan memicu kandung kemih untuk bereaksi. Bila itu terjadi, kandung kemih bisa menjadi iritasi dan menyebabkan Anda harus bolak-balik ke kamar mandi. Untuk mengatasinya, minumlah banyak air hingga warna urine lebih bening.

Menariknya, menurut Dr Simic, kafein memiliki efek yang sama terhadap reseptor kimia pada kandung kemih. Membuatnya iritasi dan menyebabkan Anda lebih sering ke kamar mandi. Namun dampak kafein berbeda untuk setiap orang. Jadi, jika Anda mengalami gejala itu, sebaiknya menghindari kafein untuk sementara. Lalu lihatlah apakah ada dampaknya lain atau tidak.

8. Asam lambung

Penyakit asam lambung biasa ditimbulkan karena adanya cincin otot pada esofagus yang tidak bekerja dengan optimal. Biasanya, cincin otot itu terbuka untuk jalur masuknya makanan ke perut kemudian menutup untuk menghentikan asam pada perut kembali ke esofagus. Namun, jika Anda memiliki penyakit asam lambung, asam pada perut merembes kembali ke esofagus dan menyebabkan heartburn atau panas di dada. Selain itu, mengkonsumsi alkohol juga akan membuat otot ini merenggang. Begitu juga merokok, kopi, kehamilan dan overweight.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2024 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2024 LampuHijau.com
All rights reserved