Beda Gaya Anies dan Ahok Atasi Banjir Ibu Kota

Beda Gaya Anies dan Ahok Atasi Banjir Ibu Kota

Nur AK
10 Feb 2018
Dibaca : 1433x
Rupanya Ahok dan Anies sangat kental dengan kabar banjir di Jakarta.

Banjir tahunan yang melanda sebagian wilayah ibu kota Jakarta selalu memberikan kenangan tersendiri setiap tahunnya. Seperti tahun 2018 ini, bencana banjir ini membuat tagar #WaspadaBanjir menduduki ranking Trending Topik di Twitter. Sedikitnya sudah ada lebih dari 3 ribu tweet yang digaungkan netizen di dunia maya.

Salah satu topiknya adalah mengenai perbandingan antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Anies Baswedan dalam menangani banjir di Jakarta.

Rupanya Ahok dan Anies sangat kental dengan kabar banjir di Jakarta. Pasalnya selain perbedaan dalam hal menangani banjir, keduanya juga dikatakan menyebutkan istilah yang berbeda yaitu normalisasi (Ahok) dan naturalisasi (Anies).

Seperti apakah gaya yang dilakukan Anies dan Ahok dalam menangani banjir di Jakarta?

Gaya Anies

Anies lebih suka terjun langsung ke lokasi banjir, yang kerap melakukan interaksi dengan warga yang menjadi korban banjir.

Dirinya juga memantau kondisi Jakarta melalui Jakarta Smart City yang ada di lantai 3 Balai Kota DKI Jakarta. Di sana Anies bisa melihat beberapa tampilan dari CCTV melalui layar besar yang menampilkan titik-titik banjir. Anies mengaku, ingin melihat perkembangan Ibu Kota setelah diguyur hujan deras melalui Jakarta Smart City itu. Apalagi jika ia mendapatkan laporan adanya tanggul jebol.

Selain itu, ada juga aplikas Qlue yang ditayangkan di layar besar itu. Aplikasi Qlue merupakan aplikasi laporan warga.

Gaya Ahok

Dinilai sangat berbeda dengan Anies, saat Ahok menjabat sebagai Gubernur Jakarta, ia terlihat lebih memilih berdiskusi dengan dinas-dinas terkait daripada 'nyemplung' langsung ke dalam air. 

Menurut kabar dari staf Ahok, ia menuturkan dirinya tidak pernah melihat Ahok di ruang Jakarta Smart City. Staffnya tersebut justru lebih sering melihat Ahok sibuk memakai aplikasi pesan singkat Whatsapp.

Ia menjelaskan, saat banjir melanda ibu kota, Ahok sibuk di grup whatsapp penjaga pintu air & lurah. Padahal ruangan Jakarta Smart City sudah siap sejak Jan ‘16. Namun AHok mengatakan, ia tidak mau menggunakan ruangan itu kalau isinya cuma layar gede tidak ada fungsinya.

Menanggapi hal itu, ruangan Jakarta Smart City akhirnya baru diresmikan Juni ‘16.

Oleh staff-nya, Ahok dinilai sangat responsif ketika whatsappan. Ahok tau detail daerah mana saja yang terkena banjir, kepala dinas/lurah mana yang tidak kerja, pintu air mana yang tidak berfungsi optimal, dan seterusnya.

Seperti itulah ulasan singkat bagaimana gaya Anies dan Ahok mengatasi banjir di daerah ibu kota.

 

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved