Sisi lain dari kiatnya memajukan industri baja nasional, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto juga berguru kepada Jerman dalam kunjungannya ke lembaga riset Jerman, Fraunhofer, Rabu (3/5). Dalam kunjungannya, Airlangga ingin mengulik bagaimana agar revolusi 4.0 ini bisa meningkatkan penyerapan tenaga kerja lebih banyak.
Ketua Umum Partai Gokar itu yakin bahwa tenaga kerja tak akan tenggelam dalam industri 4.0, bahkan akan lebih banyak dibutuhkan. Pasalnya, industri 4.0 (industri digital) ini bukan menggantikan tenaga kerja manusia menjadi mesin otomatis.
Sebab, menurut Airlangga, meskipun masuk ke era digital, bukan berarti semua pekerjaan dilakukan dengan mesin otomatis. Industri digital tetap membutuhkan peran penting dari tenaga manusia.
Airlangga mencontoh perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, yang menutup pabriknya selama dua minggu karena otomatisasi terlalu tinggi. Hal itu justru akan memperlambat proses produksi.
Dalam sebuah kiriman lewat akun instagramnya @airlanggahartarto4.0, pada Kamis (3/5/2018), ia menulis, “Anda pasti tau format mp3 yang biasa digunakan untuk dengar lagu di smartphone kan? Hari ini saya bertemu dengan Prof. Dr. Ing. Holger Kohl dari Berlin University yang juga aktif di Franhouver perusahaan R&D yang menemukan mp3. Beliau menjelaskan kalau Industri 4.0 berhasil menaikan penyerapan tenaga kerja di Jerman, dan meramalkan, tahun 2050 Indonesia bakal menjadi 4 besar negara maju di dunia (kalau ini beneran profesor loh bukan dari novel science fiction ) Mana suaranya yang semangat dan optimis? #BersamamuIndonesiaMaju #industri4.0 #menujuindonesiamaju”
Dari kutipan statusnya tersebut, Airlangga secara tersurat mengajak bangsa Indonesia untuk lebih maju dalam membangun industri digital nasional.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.