Penggunaan kendaraan yang semakin meningkat, memicu adanya piranti kendaraan yang harus lebih berkualitas daripada sebelumnya. Seperti halnya permintaan busi dengan performa lebih baik memaksa produsen mengembangkan teknologi baru.
Saat ini yang sedang menjadi pujaan hati para pengendara adalah busi dengan bahan dasar platinum. Logam yang satu ini dipercaya punya keuntungan lebih dibandingkan yang lainnya.
Platinum yang dikenal dengan istilah platina, adalah unsur kimia dengan lambang ”Pt” yang memiliki nomor atom ”78” serta logam bersifat putih padat dan lunak. Daya tahannya terhadap korosi dan suhu tinggi, menjadikan platinum sebagai logam mulia.
Campuran bahan platinum mempunyai kemampuan bertahan terhadap panas 21 % lebih baik dibandingkan dengan material nikel. Artinya, nilai titik lebur yang tinggi berarti secara logika akan bertahan pada suhu ruang bakar yang tinggi.
Technical Support PT NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano, menjelaskan bahwa busi menggunakan platinum pada ujung tip elektroda tengah (center electrode) dengan paduan nikel pada ground electrode, menjadikan efek quenching (proses pendinginan cepat yang dilakukan pada logam yang telah dipanaskan di atas temperatur kritisnya) pada saat terjadi pembentukan inti api dapat lebih berkurang. Pengurangan efek quenching inilah yang menjadikan busi lebih bertenaga dan optimal dalam proses pengapian. Karena suhu tak cepat turun.
Selain itu, pencegahan terjadinya karbon membuat kendaraan yang menggunakan busi berbahan platinum menjadi lebih efisien dalam pemakaian bahan bakar. Akibatnya, emisi makin rendah dan mudah di starter. Serta menghindari gangguan pada sistem elektronik, tahan lama di bawah suhu yang tinggi, lapisan logam anti korosi, dan ujung platinum dapat mengurangi tegangan yang dibutuhkan.