Dibalik gemerlapnya taman Kota Bandung, rupanya masih ada area perkampungan warga yang terbilang kumuh dan miskin penduduknya. Masalah kesejahteraan sosial di kota Bandung banyak yang belum bisa terungkap. Bahkan sejumlah data yang muncul ke ranah publik terkadang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Cerita selanjutnya adalah janji akan perlindungan melalui Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang tidak mampu menjamin sejumlah warga dalam akses dasar, yakni layanan kesehatan. Sejumlah warga menganggap kalau hal itu belum rejekinya. Padahal semua orang harus terjamin kesehatannya oleh pemerintah.
Cerita singkat itulah yang didengar melalui telinga calon wakil Walikota Bandung Chairul Yaqin Hidayat. Saat ia melakukan kampanye yang notabennya belum ada sebulan.
Saat tengah kampanye di wilayah Karangtineung, Ruli sapaan akrabnya menjelaskan sempat bertemu dengan satu keluarga yang mengalami masalah kesehtaan yang cukup pelik.
Pertama, ada seoarang ibu yang baru melahirkan tidak bisa memberi asupan ASI pada bayinya lantaran mengidap hepatitis. Alasan tidak berobat adalah belum punta biaya, dan pihak keluarga tidak memiliki jaminan layanan kesehatan karena terkendala pengurusan SKTM.
Menyaksikan nasib warga Kota Bandung yang seperti itu, Ruli mengaku tak tahan untuk membendung air matanya. Sejak saat itu, ia makin ingin memenangkan Pilwalkot untuk membenahi permasalahan warga Kota Bandung, terutama kemiskinan.
Ditambah lagi, setiap pertemuannya dengan warga, mereka terlihat dalam kondisi terpuruk dan membutuhkan. Namun, ia tak bisa berbuat banyak karena diawasi oleh Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu).
Ruli mengaku dirinya sebenarnya mengantongi sejumlah uang. Tapi, ia selalu ingat akan larangan yang ditujukan pada kandidat yang memberikan uang ataupun imbalan ke warga pada saat kampanye karena dianggap sebagai politik uang.
"Masalah kesejahteraan sosial ini udah bener-bener temuan yang paling menyentuh hati, menyentuh kepekaan sosial saya. Sehingga saya sih berniat kalau enggak kepilih pun, saya mau jadi aktivis sosial, mau memperjuangkan mereka yang ada di ketertinggalan ekonomi," tutur pasangan calon Walikota Bandung nomor urut 1 (Nurul Arifin-Chairul Yaqin) ini.
Bagi dirinya, salah satu tujuan kampanye adalah untuk mendapatkan data warga miskin di Kota Bandung, yang kemudian akan digunakannya untuk program pengentasan masalah kesejahteraan sosial. Ia berharap, program perhatian kepada masyarakat miskin ini tepat sasaran. Akurasi data ini penting agar tidak ada yang terlewat terkait laporan warga yang benar-benar butuh bantuan.
Mungkin saja, walikota sebelumnya belum selesai menuntaskan masalah kemiskinan di Kota Bandung. Pasalnya, background Pak Ridwan Kamil adalah dari arsitektur, sehingga yang baru dibenahinya adalah tata kelola kota.
Masalah yang masih tersisa tentunya menjadi tugas walikota selanjutnya yang memimpin Kota Bandung agar lebih nyaman dan aman lagi.