Dari Mana Sumber Ketenangan Hati?

Dari Mana Sumber Ketenangan Hati?

dika mustika
7 Feb 2018
Dibaca : 3567x
hati tenang, ketenangan hati, mata hati, sumber hati tenang, cara tenangkan hati

Rasa aman adalah salah satu rezeki yang diberikan Allah pada kita. Ini yang terpikir setelah aku berbincang dengan salah seorang temanku. Beberapa waktu yang lalu temanku menceritakan bahwa ia baru saja resign dari pekerjaannya. Aku sungguh kaget dan tak menyangka, ia resign di tahun ke-11 ia bekerja di kantornya! Padahal setahuku ia cukup kompeten dengan pekerjaannya. Selain itu, yang menjadi pertanyaan besarku selanjutnya adalah apakah ia tidak takut? Apakah ia tidak cemas? Tidakkah ia khawatir? Ketika ia resign, apa yang meyakinkan ia akan mendapatkan pekerjaan lagi. Karena temanku itu berperan sebagai kepala rumah tangga. Bayangkan! Betapa ada keluarga yang menjadi tanggungannya, anak, istri bagaimana nasib mereka? Temanku sungguh berani mengambil resiko. Ia resign tanpa ia belum mendapatkan pekerjaan yang baru.

Aku akhirnya bertanya apa yang meyakinkan ia untuk mengambil langkah tersebut. Dan jawabannya sungguh membuatku berpikir. Ia menceritakan bahwa ia resign bukan dengan tanpa pertimbangan. Ia sudah memikirkan keputusan tersebut matang-matang. Ia juga menceritakan niat baik di balik keputusan resignnya. Ia percaya bahwa niat baik akan berdampak baik pula. Ia percaya bahwa Allah akan menolong setiap niat baik hambanya. Dan pertolongan pertama yang ia rasakan adalah dengan diberikannya rasa yakin telah mengambil keputusan tersebut. ada fase di mana ia berada dalam keragu-raguan. Namun, berkat pertolongan-Nya juga akhirnya keragu-raguan tersebut hilang. Keraguan yang berganti ketenangan dan kemantapan hati. Tak ada cemas-cemas lagi, tak ada takut-takut lagi, yang ada adalah keyakinan bahwa niat baik akan berdampak baik pula.

 

Mengenai ketenangan ini disebutkan dalam Quran Surat At Taubah ayat 26 yang berbunyi:

“Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman... .”

Juga disebutkan dalam Quran Surat Al Fath ayat 4 yang berbunyi:

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada)... .”

 

Pertolongan setelah ketenangan hati adalah diberikannya semangat untuk memperoleh tempat baru untuk memberikan manfaat diri bagi oranglain, alias mencari tempat kerja yang baru. Dan alhamdulillah dari keyakinan bahwa Allah akan mensupport niat baik, ia mendapatkan rezeki selanjutnya. Rezeki tersebut adalah didekatkan dengan teman-teman untuk dapat berpikiran positif. Tak berselang lama, temanku akhirnya mendapatkan pekerjaan (lagi). Ia juga banyak bertemu dengan orang-orang baru.  Dari orang-orang baru ini juga ia dapat teman baru lainnya. Dan rezeki selanjutanya (lagi-lagi) adalah terpenuhinya segala kebutuhan hidup tanpa kekurangan. Aku hanya menceritakan sebagian besar saja kisahnya. Karena jika aku tulis semua rezekinya, mungkin tak akan ada cukup tempat untuk menuliskannya.

 

Dari kisah ini jadi teringat sebuah kisah singkat, "Jika kita naik pesawat, kita tinggal duduk manis tanpa harus memikirkan bagaimana sang pilot menjalankan pesawat ini. ini karena kita percaya bahwa pilot kompeten dalam menjalankan tugasnya. Sama pilot aja percaya, masa sama Allah malah yakin?" Pelajaran selanjutnya adalah dari percaya pada-Nya, akan adanya ketenangan hati dalam jalani hidup ini. Bukan hanya masalah rezeki harta, namun rezeki-rezeki lainnya. Jangan khawatir, percayalah, dan yakinlah ketenangan hati akan datang mengikuti jika kamu percaya pada Allah, pada rencana-Nya, dan pada pilihan rute-Nya. Semua hanya bersumber pada satu hal, bersumber dari keyakinanmu pada-Nya.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved