Lampuhijau.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi sudah tidak mengharapkan dirinya menjadi calon gubernur dari partainya sejak Partai Golkar memutuskan mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jawa Barat dan berpasangan dengan Daniel Muttaqien. Ada kabar yang beredar bahwa Dedi Mulyadi akan dicalonkan oleh partai lain, namun hal ini dengan tegas dibantah oleh Dedi.
"Saya ini Golkar, tidak mungkin dicalonkan partai lain," kata Dedi di Manhattan Hotel, Jalan Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (10/12/2017). Dengan tegas Dedi menolak kalaupun ada Partai diluar Golkar yang sip mengusung dirinya di Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang.
Lebih jauh Dedi mengatakan selama ini dirinya tidak melakukan persiapan mengenai Pilgub Jabar. Dia mengatakan saat ini sedang fokus persiapan Munaslub Golkar. Menurutnya munaslub Golkar lebih penting karena bisa menentukan masa depan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap partainya yang sempat menurun elektabilitasnya karena kasus Setya Novanto.
Harapan Dedi Mulyadi untuk menjadi calon gubernur Jawa Barat memang sudah buyar karena pimpinan pusat partai Golkar lebih memilih Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jabar, namun tidak tertutup kemungkinan setelah Munaslub, Golkar membuat keputusan baru karena desakan dari kader Golkar di daerah yang tidak setuju dengan penunjukan Ridwan Kamil sebagai calon gubernur dari Golkar.
Kader Golkar lebih mendukung calon gubernur berasal dari kader terbaiknya sendiri karena di Pilkada-pilkada Jabar sebelumnya, Golkar selalu mengusung kadernya sendiri.
"Saya tidak memiliki harapan itu, harapan saya Golkar melakukan perubahan. (Kalau diminta mendampingi) sebagai kader selalu siap," sebutnya. Dari pernyataan Dedi Mulyadi bisa terlihat kalau dirinya masih kurang puas atas keputusan pimpinan pusat Golkar yang lebih memilih Daniel Muttaqien dibandingkan dirinya yang berposisi sebagai Ketua DPD Golkar Jawa Barat.