Saat Anda tengah berusaha untuk menurunkan berat badan, bisa saja Anda berhasil melakukannya. Dan pastinya hal itu sangatlah menyenangkan, karena Anda telah berhasil mencapai target.
Namun, Anda juga perlu waspada mengenai dampak buruk dari diet yang bisa saja hadir tanpa perkenalan terlebih dahulu. Misalnya, kepadatan tulang mengalami penurunan baik dari segi bentuk dan ukuran. Hal ini diungkapkan oleh suatu penemuan dari penelitian Framingham Study, yang merupakan studi kardiovaskular jangka panjang yang tengah berlangsung pada penduduk Framingham, Massachusetts, Amerika Serikat.
Penelitian yang telah dipublikasikan dalam Journal of Bone & Mineral Research ini, dimulai sejak tahun 1948 ini memiliki jumlah partisipan sebesar 5.209 subjek dewasa. Di mana fokus penelitian tentang perubahan berat badan selama lebih dari 40 tahun dari ribuan partisipan tersebut.
Peneliti Douglas P Kiel mengungkapkan, hasilnya adalah untuk pria dan wanita dengan penurunan berat badan jangka pendek (lebih dari 4-6 tahun) dan penurunan berat badan jangka panjang (lebih dari 40 tahun) memiliki kerusakan lebih pada bentuk tulang dibandingkan dengan orang yang berat badannya stabil (tidak mengalami penurunan).
Secara klinis, perubahan bentuk tulang tersebut meningkat hampir tiga kali lipat dan dapat memicu patah tulang jika mereka kehilangan 5 persen atau lebih dari berat badannya selama 40 tahun terakhir.
Adapun efek samping penurunan berat badan lainnya yang harus Anda ketahui, dilansir dari merdeka.com, Senin (4/6/2018), di antaranya:
Penurunan berat badan secara cepat akibat dari diet ketat atau mengonsumsi pil penurun berat badan, akan menyebabkan gangguan pada jantung dan batu empedu. Sehingga bisa membuat Anda pusing karena ketidakseimbangan nutrisi.
Kekurangan nutrisi dapat memengaruhi sekresi zat kimia otak, misalnya endorfin yang dapat menyebabkan depresi. Sehingga Anda mudah merasa tersinggung.
Diet dapat menyebabkan kekurangan kalsium dan vitamin D yang dapat menyebabkan tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Hal ini berkaitan dengan penjelasan mengenai penelitian tersebut.
Diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan tubuh menjadi lemah, lesu, lemas, bau mulut, sembelit, dehidrasi, kram otot, dan keinginan konsumsi lebih banyak gula.
Diet protein tinggi untuk menurunkan berat badan dapat meningkatkan risiko gagal jantung pada pria paruh baya.
Diet dengan hanya memakan buah-buahan akan membuat tubuh kekurangan nutrisi, sehingga bisa jadi Anda akan kehilangan kalsium.
Untuk itu, ketahui latar belakang, kelebihan dan kekurangan diet yang sedang Anda jalani. Jangan hanya berangan-angan akan menurunkan berat badan saja.