Kepala Seksi Pengendalian dan Penyelidikan Direktorat Kemetrologian Kementerian Perdagangan, Nona Martin mengungkapkan dari hasil pemeriksaan kepada empat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah Ciputat, Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa salah satu stasiun tidak memiliki tanda uji tera yang sah.
Nona menambahkan, untuk tiga SPBU lainnya sudah bertanda sah berdasarkan ketetapan tahun 2017. Namun, mereka melakukan kecurangan dengan menambhakna beberapa peralatan mesin.
Usai dilakukan uji tera beberapa hari yang lalu, ternyata keempat stasiun SPBU tidak mengeluarkan bahan bakar dengan ukuran yang sesuai. Batas kesalahannya sekitar 0,5 %.
Nona menjelaskan, operator SPBU melakukan modus kecurangan jarak jauh dengan menggunakan remote dari ruang manajemen. Pdalam pengisiannya volume BBM bisa menjadi lebih sedikit dibandingkan yang sudah ditetapkan. Jumlah yang berkurang sebanyak 800 milimeter per 20 liter.
Kepala UPT Metrologi Kota Tangerang Selatan Kusnan mengungkapkan, modus ini tidak dilakukan secara acak melainkan kepada seluruh pembelidi SPBU itu.
Pihaknya ingin mengantisipasiagar tak terulang kecurangan yang serupa dengan semakin memperketat pengawasan terhadap SPBU yang ada di Kota Tangsel dengan cara melakukan uji tera secara berkala.
Namun, perlu kita sadari, tak hanya di Tangsel saja. Bisa jadi sejumlah SPBU lainnya di Indonesia melakukan hal serupa. Hal itu tak bisa dibuktikan tanpa dilakukannya uji tera dari Direktorat Kemetrologian Kementerian Perdagangan Indonesia.
Untuk itu, sebaiknya pemerintah harus melakukan uji tera secara berkala kepada seluruh SPBU yang ada di Indonesia. Jangan sampai kesejahteraan rakyat Indonesia termakan oleh kecurangan pelaku SPBU di daerahnya.
