LampuHijau - Pengakuan atas Yerussalem sebagai ibukota Israel secara sepihak oleh Donald Trump menuai banyak kecaman dari berbagai pihak, selain itu banyak pula pihak yang sangat menyayangkan keputusan tersebut. Keputusan kontroversional tersebut dengan tegas disampaikan oleh Trump dalam pidatonya di Gedung Putih pada Kamis (7/12). “Hari ini akhirnya kita mengakui hal yang sudah jelas : Yerussalem adalah ibukota Israel. Ini semata-mata pengakuan atas sebuah kenyataan,” ungkap Trump. Keputusan Trump tersebut rupanya membuatnya menjadi besar kepala, bukan tanpa alasan Trump membanggakan keputusan yang ia ambil, namun karena menurutnya ia telah berhasil merealisasikan janji kampanye presiden terdahulu yang gagal di wujudkan pada periode sebelumnya.
Alhasil keputusan Trump tersebut menuai reaksi kecaman dari pemerintah dunia, salah satunya berasal dari Musa Maaytah selaku Menteri Politik dan Urusan Parlemen Yordania. “Kami bersatu bersama Indonesia dalam satu posisi yang sama untuk Palestina. Proses perdamaian tetap harus dilakukan, dan bagi kami Yerussalem adalah ibukota Palestina,” tuturnya. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Yordania berada di garis yang sama dengan Indonesia yang telah lebih awal menyatakan dukungan untuk Palestina.
Pada kesempatan yang sama pula Menlu Retno menanggapi isu yang beredar mengenai Palestina dan pertemuan khusus Organisasi Kerjasama Islam (OKI),
“Isu Yerussalem dan pertemuan kepala negara OKI pekan depan jadi bahasan kami tadi,” ungkap Retno (8/12).
Dikabarkan bahwa orang nomor 1 di Indonesia Joko Widodo akan menghadiri pertemuan khusus OKI dalam rangka membahas masalah Yerussalem yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada 13 Desember 2017 di Turki. [Ilmi/Red]