Pada jaman now, sebagian besar masyarakat dunia semakin jarang bergerak. Mereka telah terjebak dalam pola hidup sedentary. Taukah Anda dengan pola hidup tersebut?
Indikasi pola hidup sedentary ialah menghabiskan waktu lebih banyak untuk duduk, dari duduk saat bekerja di kantor hingga duduk santai di rumah. Setiap harinya, aktivitas badan hampir dipenuhi untuk duduk.
Apakah Anda juga mengalami hal tersebut? jika iya, Anda perlu waspada.
Sejumlah penelitian mengklaim duduk terlalu lama berdampak buruk bagi kesehatan. Penelitian-penelitian itu di antaranya:
Pertama, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One mengungkapkan duduk terlalu lama bisa mengubah area otak yang vital bagi ingatan. Objek dari penelitian tersebut adalah 35 orang yang berusia antara 45 hingga 75 tahun.
Pertanyaan yang dilontarkan ke objek penelitian ialah seputar tingkat keaktifan, seperti seberapa sering mereka duduk, berjalan, atau berolahraga setiap hari. Kemudian, partisipan dilihat area temporal lobe otaknya dengan menggunakan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Area tersebut disinyalir dapat membantu membentuk memori baru.
Dari penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa orang-orang yang duduk lebih lama, mereka lebih mungkin memiliki temporal lobe yang tipis.
Kedua, studi dari Australia menemukan pria yang duduk sekitar enam jam sehari lebih mungkin merasa lelah, tegang, gelisah dan putus asa dibandingkan mereka yang banyak bergerak.
Ketiga, meta-analisis dari Jerman mengklaim orang-orang yang menghabiskan sebagian besar waktu setiap hari dengan duduk, memiliki risiko didiagnosis kanker kolon lebih tinggi, serta meningkatnya risiko terkena diabetes, obesitas, dan sakit punggung, dibandingkan mereka yang aktif.
Dari ketiga penelitian tersebut, pakar kesehatan menuturkan para pekerja kantoran yang berkutat duduk di depan meja perlu bergerak aktif selama dua jam sehari.