Seringkali ada segelintir orang yang mengatakan jika giginya menjadi sensitif pasca dibleaching (diputihkan). Hal itu disebabkan oleh efek bahan kimia pada gel pemutih yang digunakan dan paparan radiasi sinar lampu bleaching.
Kendati demikian, belum ada penelitian yang mengklaim efek samping dari gigi sensitif itu tak akan bertahan lama. Efek samping itu biasanya terjadi pada iritasi gusi, sehingga menyebabkan gusi ikut memutih. Namun, Anda tak perlu khawatir karena efek samping tersebut akan menghilang dengan cepat.
Efek samping lain, yakni timbul reaksi alergi seperti bibir bengkak, sakit tenggorokan, tak sering mengalami sakit kepala atau pusing.
Untuk mencegah gigi tidak sensitif setelah dilakukan pemutihan gigi, biasanya dokter mengoleskan fluoride pada gigi. Selain itu, Anda disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan atau minuman yang terlalu dingin dan terlalu panas sepulang dari dokter gigi, serta menghentikan kebiasaan merokok.
Saat menyikat gigi, sebaiknya jangan terlalu keras dan gunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif yang banyak mengandung fluoride.
Lantas, pada usia berapa orang disarankan untuk memutihkan gigi? Dilansir dari hellosehat.com, pada umumnya prosedur memutihkan gigi hanya boleh dilakukan ketika semua gigi dewasa sudah tumbuh sempurna. Idealnya sekitar 2 tahun dari pertumbuhan gigi dewasa terakhir.
Untuk usia anak-anak, penggunaan gel putih pada gigi anak yang belum benar-benar matang dapat menjadi penyebab gigi sensitif. Karena bahan pemutih gigi tersebut terserap hingga ke bagian pulpa gigi, akibatnya gigi menjadi sensitif dalam waktu yang lama.