Lampuhijau.com - Kekuatan Martapura FC dipastikan tereduksi ketika tampil melawan Persebaya Surabaya di babak semifinal Liga 2. Itu setelah salah satu gelandang bertahan terbaik mereka, Erwin Gutawa disanksi larangan bermain sebanyak tiga kali pertandingan oleh Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, kemarin (23/11) malam.
Martapura harus menerima kabar pahit itu lantaran Erwin terbukti melakukan tindakan kurang sportif dengan mendaratkan lututnya ke arah kepala Dennis Buiney, gelandang serang Kalteng Putra FC saat kedua tim menjalani pertandingan terakhir babak 8 besar grup X di Stadion Singaperbangsa, Karawang, 12 November lalu. Erwin pun dilarang tampil saat Martapura melawan Persebaya Surabaya, 25 November nanti.
Video rekaman aksi kungfu Erwin tersebut sempat menjadi pilar di media sosial sehingga menarik perhatian Komdis dan PSSI untuk menindaklanjuti insiden tersebut. Apalagi, dari rekaman video tersebut, Erwin terlihat menancapkan lututnya dengan keras ke arah belakan kepala Dennis saat terjadi duel udara.
Sanksi terhadap Erwin itu diputuskan dalam sidang Komdis yang berlangsung pada 22 November lalu. "Kami menggelar sidang itu karena diagendakan langsung oleh federasi," kata Dwi Irianto, salah satu anggota Komdis. " Kami semata mata hanya ingin melindungi pemain dan sepak bola negeri ini dari tindakan tidak fair," ucapnya.
Selain sanksi larangan tiga bermain tersebut, oleh Komdis, Erwin juga diwajibkan untuk membayar denda berupa uang sebesar Rp 25 juta. Pihak Martapura FC tentu sangat dirugikan dengan keputusan Komdis tersebut. Namun, bagi sepak bola tanah air, itu adalah sebuah kemenangan sekaligus pembelajaran bagi pemain untuk tidak semena mena terhadap pemain lawan.
Pelatih Martapura FC, Frans Sinatra Huwae mengaku sangat terkejut dengan keputusan Komdis tersebut. Apalagi, sanksi itu mereka terima beberapa jam sebelum keberangkan Laskar Sultan Adam --julukan Martapura FC -- ke Bandung, siang kemarin. "Awalnya saya berpikir kami bisa turun dengan skuad lengkap saat di semifinal. Tapi ternyata tidak," sesal Frans.