Tiba-tiba La Nyalla mengadakkan konferensi pers, protes keras ke partai Gerindra yang batal mengusung dirinya menjadi cagub Jatim.
La Nyalla Mattalitti akan menuntut pembina Gerindra, atas permintaan 40 M, pada saat pembicaraan di hambalang, di rumah Prabowo Subianto.
Tetapi menurut Supriyatno, ketua DPD Gerindra Jawa Timur, La Nyalla sendiri yang menawarkan uang sebesar 170 Milyar. Berita simpang siur ini, makin ramai dan menjadi viral.
Prabowo Subianto mengadakan konferensi pers untuk menjawab tudingan La Nyalla, menyatakan bahwa uang tersebut untuk kebutuhan membayar saksi di 68000 TPS di Jawa Timur.
Kemudian, La Nyalla membuat konferensi pers lagi, bahwa permintaan 40 Milyar itu harus diserahkan pada tanggal 20 Desember 2017.
La Nyalla, ketua Kadin Jawa Timur, telah menghitung, jika untuk uang saksi, sebesar Rp 200.000,-/orang, jika 2 orang di 1 TPS maka biaya yang dibutuhkan hanya 28 Milyar.
"Yang pasti saya sudah keluar uang 5.9 milyar dan cek 70 milyar", ungkap La Nyalla. "Tetapi semuanya akan cair setelah pemberian surat dari Gerindra", pungkas La Nyalla.
"Saya merasa dibedakan, Moreno dicarikan partai pendukung, untuk berkoalisi dengan Gerindra, tetapi kalau saya, harus cari sendiri koalisinya", ujar La Nyala.
Menanggapi pernyataan dari La Nyalla, ketua DPD Gerindra Jawa Timur, menyatakan bahwa dia tidak menerima sepeserpun.
Riza Patria, ketua DPP Gerindra ,"Tidak ada mahar politik untuk diusung oleh Gerindra, silakan tanya ke Jokowi, Ahok, Ridwan Kamil, malahan Pak Prabowo mengeluarkan uang biaya kampanye".
Walau bagaimanapun, pendaftaran untuk mengikuti Pilkada Serentak 2018, sudah ditutup tanggal 10 Januari 2018.