Hidup Itu....Berbatas Waktu!

Hidup Itu....Berbatas Waktu!

dika mustika
3 Jun 2018
Dibaca : 2552x
Hidup hanyalah sementara. Hidup hanyalah persinggahan sebelum kita menuju ke kehidupan selanjutnya...

“Akan datang hari mulut dikunci, kata tak ada lagi.”

“Akan tiba masa tak ada suara, dari mulut kita.”

Itu adalah syair dari lagu Chrisye, “Ketika Tangan dan Kaki Berkata”. Syair yang terinspirasi dari

Al Quran surat Yasin ayat 65, yang berbunyi:

“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.”

 

Syair itulah yang terngiang di kepala, ketika aku mendengar salah seorang teman telah berpulang kepada-Nya. Dia baru menikah dan sedang hamil muda. Terbayang betapa ia sedang berbahagia. Sedang menikmati episode hidupnya yang baru. Waktu, kita tak tahu kapan waktu kita berakhir. Itu misteri, misteri bagi setiap orang. Tak ada yang tahu seberapa lama Allah memberi kita waktu di dunia ini. Tak ada yang tahu dalam perasaan apakah episode hidup kita akan berakhir. Betapa dalam hitungan detik dunia kita bisa berhenti, tanpa kita bisa melakukan apa-apa lagi, karena waktu bisa berhenti kapan pun. Benar-benar tak ada yang tahu.

Tahu-tahu, semua terhenti. Badan, kaki, mata, telinga, penciuman, pendengaran, mereka berhenti bertugas menemani kita. Ayah, ibu, adik, kakak, keponakan, sahabat, teman kerja, tetangga, pekerjaan, kesenangan....Tak ada lagi yang bisa kita jumpai juga kerjakan. Tak bisa lagi kita hanya ingin sekedar pamitan dengan ayah atau ibu kita barang sedetik saja. Tak bisa lagi kita hanya sekian detik mencium tangan mereka lagi. Ya, semua terhenti ketika jasad tak lagi punya waktu menyatu lagi dengan ruhnya. Semua terhenti ketika sudah saatnya ruh kita menghadap kepada pencipta-Nya.

Kamar, rumah, kantor, semua kita tinggalkan. Proyek-proyek pekerjaan yang sedang kita kerjakan, tak bisa kita lanjutkan atau kita delegasikan dulu pada rekan kerja kita. Misi kita di dunia akan berakhir tanpa kita tahu kapan waktunya. Kita harus siap kapanpun itu.

Dan terbayang, untuk kita yang ditinggalkan. Ketika ada anggota keluarga atau teman yang berpulang lebih dahulu. Ini adalah reminder. Reminder bahwa hidup di dunia ini berbatas waktu. Dan reminder juga bahwa, “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami akan kembali.”

Dengan waktu yang kita punya, bijaksanalah dalam menggunakannya. Gunakan sebaik-baiknya untuk menyiapkan teman di kehidupan kita yang selanjutnya. Terbayang apa yang bisa menjadi teman di kehidupan selanjutnya. Ya, perbanyaklah berbuat manfaat. Manfaat ini bukan semata-mata untuk lingkungan kita, namun untuk kita sendiri. Kelak, in syaa Allah, manfaat ini lah yang dapat menemani kita di kehidupan selanjutnya.   

 

 

 

 

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved