Tubercolosis (TBC) merupakan penyakit menular yang ditularkan dari penderita TBC aktif, yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur, kemudian terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.
Dokter spesialis paru Rumah Sakit Pusat Persahabatan, Dr. dr. Erlina Burhan Sp.P(K), M.Sc., mengatakan TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. 85% infeksi menyerang paru-paru, selain itu bisa juga ke jantung, ginjal, dan tulang. Kebanyakan, pengidap TBC terjadi pada usia produktif. Apabila menyerang tulang, timbul rasa nyeri seperti nyerti di pinggang. Tulang juga bisa bengkok. Jika TBC paru terkena pada ibu hamil, dan secara teori bisa berpengaruh ke janin. Janin kekurangan oksigen, berat badannya rendah ketika lahir, dan stunting (pertumbuhan yang terhambat).
TBC termasuk ke dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. menurut data dari WHO, tahun 2016, Indonesia berada di peringkat kedua kasus TBC terbanyak di dunia setelah India. Kemudian, disusul oleh China, Filipina, Pakistan, Nigeria, dan Afrika selatan.
TBC pada organ paru-paaru ditandai dengan durasi batuk berdahak lebih dari dua minggu. Jika sudah menyebar, pengidap TBC paru akan mengalami sesak nafas. Kemudian jika pembuluh darah pecah akan terjadi batuk yang disertai darah.
Erlina menuturkan, terdapat gejala umum yang dapat terjadi di semua jenis TBC, antara lain demam yang hilang timbul, hilangnya nafsu makan, hingga penurunan berat badan.
Dilansir dari penyakittbc.org, agar kita terhindar dari penyakit TBC, setiap hari harus menjalani pola hidup sehat secara alami seperti:
Berpikir positif, akan terhindar dari stress yang dapat dengan mudah menurunkan daya tahan tubuh.
Makan yang baik dan benar, dapat menghindari malnutrisi karena makanan hendaknya sebagai obat bagi tubuh. Makan makanan yang tidak meracuni sel hati, serta tidak minum minuman beralkohol.
Olahraga secara rutin dan teratur, akan memperlancar aliran darah di dalam tubuh sehingga seluruh jaringan tubuh mendapatkan cukup makanan. Hal tersebut akan menjadikan kita sehat dan terhindar dari malnutrisi.
Mendapat sinar matahari dan udara segar, sangat diperlukan karena adanya oksigen yang melimpah. Penyebaran bakteri Mycobacterium tuberculosis terjadi melalui percikan air seperti saat batuk dan bersin. Namun, bakteri akan mati bila terkena sinar matahari. Erlina menjelaskan, kuman akan berkembang biak di tempat yang lembab, kalau rumah punya ventilasi bagus, dan bakteri akan keluar lewat jendela. Kalau kena sinar matahari, bakteri akan mati.
Menjaga fungsi organ pembuangan, yakni usus besar, ginjal, paru-paru, kulit, dan saluran getah bening. Agar proses pembuangan racun bisa berjalan dengan baik dan sempurna. Menjaga organ hati sangat diperlukan agar fungsi detoksifikasi berjalan dengan baik.
Untuk mengetahui ada tidaknya TBC laten, pemeriksaan dapat dilakukan melalui tes Mantoux atau tes IGRA (Interferon-Gamma Release Assays). Pemeriksaan TBC laten lebih ditujukan kepada orang dengan sistem imunitas lemah atau pernah melakukan kontak dengan pengidap.