Lampuhijau.com - Pilkada Jateng yang akan segera digelar menampilkan dua pasangan calon gubernur Jateng. Ganjar Pranowo - Taj Yasin dan Sudirman Said - Ida Fauziyah. Ganjar diusung oleh PDIP, Nasdem, PPP dan Demokrat, sementara lawannya, Sudirman said diusung oleh Partai Gerindra, PAN, PKS dan PKB.
Seperti kebiasaan dalam sebuah pertarungan pilkada, semua aspek dikerahkan untuk berkampanye menggiring suara masyarakat pada jagonya masing-masing. Juru kampanye pun disiapkan, mulai dari kalangan ulama, tokoh politik maupun selebritis yang mendukung salah satu pasangan.
Kabar bahwa Gubernur DKI Jakarta akan bertindak sebagai salah satu Juru Kampanye ( Jurkam ) Sudirman Said, ternyata dibantah oleh Anies Baswedan. Anies beranggapan bahwa untuk menjadi seorang jurkam haruslah terdaftar di KPU sebagai team pemenangan dan juru kampanye. "Yang namanya jurkam itu didaftarkan di KPU. Nah, saya tidak masuk, kalau disebut sebagai jurkam, saya bukan jurkam karena namanya tidak ada di dalam daftar nama jurkam," jelas Anies.
Lebih jauh Anies menjelaskan bahwa saat dirinya mencalonkan sebagai Gubernur DKI Jakarta pun, nama team pemenangan dan jurkamnya terdaftar di KPUD Jakarta. " Jadi tidak bisa orang ujuk-ujuk jadi jurkam", tambahnya.
Namun Anies tetap memberikan dukungan penuh kepada Sudirman Said untuk bisa menang dalam Pilkada Jateng 2018 ini. Dukungan Anies kepada Sudirman semata-mata bukan karena Sudirman dan dirinya sama-sama dari Partai Gerindra, namun Anies lebih cenderung mendukung karena Sudirman dikenal sebagai orang yang bersih dan tidak bisa dibeli dengan uang.
"Saat beliau menjabat Menteri ESDM, beliau berani melaporkan barang yang dirasa sebagai gratifikasi ke KPK, padahal barang itu mahal harganya", jelas Anies memberikan alasan kenapa dirinya sangat mendukung Sudirman Said.