IPW Desak Polri Profesional, Tegas dan Transparan Tangani Kasus Rizieq

IPW Desak Polri Profesional, Tegas dan Transparan Tangani Kasus Rizieq

Nur AK
10 Jun 2018
Dibaca : 1636x
Hal ini menindaklanjuti isu SP3 yang disikapi oleh Polri secara samar-samar.

Kasus chat seks yang menyeret nama Muhammad Rizieq bin Hussein Shihab Rizieq Shihab masih menjadi pertanyaan terbesar dalam penyelesaian hukum. Akhir-akhir ini, kasus tersebut kembali muncul ke permukaan usai namanya bergeming lagi dalam pertemuannya dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan politikus senior PAN Amien Rais di Arab Saudi.

Namun, kabar mengejutkan datang dari Pengacara Rizieq, Kapitra Ampera yang menggulirkan isu SP3 kasus pornografi dan chat seks yang menyeret kliennya, pada Rabu (6/6/2018). Sayangnya, Polri tak mau bersikap transparan dalam mengatasi SP3 atau penghentian penyidikan kasus tersebut.

Menaggapi hal tersebut, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menyayangkan sikap Polri yang tidak tegas menangani kasus Habib Rizieq. Sikap polri yang demikian adanya, menurut Neta sengaja dilakukan.

"Memang belakangan ini Polri terkesan cenderung aneh, tidak transparan dan berusaha menutupi hal-hal yang sebenarnya tidak perlu ditutupi," ungkap Neta melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (9/6/2018).

Padahal, sikap yang samar-samar tersebut malahan merugikan pihak Polri. Meski Polri tak memiliki kewajiban mengumumkan SP3, Neta menginginkan Polri bersikap tegas menepis isu SP3 jika kasus masih diproses. Atau sebaliknya, Polri harus berani mengumumkan ke publik jika memang benar kasus tersebut dihentikan. Sehingga tidak timbul spekulasi liar di kalangan publik.

Sejak awal munculnya kasus chat porno Habib Rizieq, IPW menilai kasus tersebut lemah dibawa ke ranah hukum, tapi Polri tetap memaksa. Jika seperti itu realitasnya, IPW khawatir pengadilan akan membebaskan Rizieq saat dibawa ke pengadilan.

Saat ini, Polri cenderung saling lempar. Dengan demikian, IPW mendesak agar Polri bersikap profesional, transparan, dan tegas dalam mengumumkan penanganan kasus Rizieq ke publik.

"Agar tidak terjadi kebingungan di masyarakat," tutup Neta.

Seperti diketahui, pada tanggal 29 Januari 2017 beredar screenshoot chat seks berbasis aplikasi Whatsapp yang diduga dilakukan oleh Rizieq Shihab dengan Ketua Yayasan Solidaritas Sahabat Cendana, Firza Husein yang viral di media sosial. Dengan sumber berasal dari situs baladacintarizieq.com. Percakapan tersebut dilakukan pada Agustus 2016, atau sekitar tiga bulan sebelum Aksi 411 di depan Istana.

Kemudian, Polda Metro Jaya langsung menyelidiki penyebaran kasus tersebut keesokan harinya, 30 Januari 2017. Polisi juga sempat menyatakan mengantongi identitas penyebar konten. Namun, pihak Rizieq dan Firza menyebut kasus tersebut merupakan rekayasa dan fitnah.

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved