LampuHijau - Belum lama ini suporter setia Persija Jakarta, berduka. Seorang Jakmania asal Cikarang tewas mengenaskan setelah menyaksikan laga pamungkas Liga 1 antara Persija menghadapi Bhayangkara FC di Stadion Patriot, Bekasi, Minggu, 12 November 2017.

Padahal, sebelumnya kedua kelompok suporter di daerah tersebut telah menyatakan perdamaian usai meninggalnya Ricko Andrean yang melindungi seorang suporter Persija beberapa waktu lalu.

Ketua Umum The Jakmania Tauhid Ferry Indrasjarief akhirnya buka suara atas insiden tersebut. “Dalam kondisi sekarang, saya biarkan kalian berperang sampai kalian letih berperang. Silakan berteriak lantang dengan memanfaatkan kematian teman jadi suatu pembenaran akan sikap kalian,” ucapnya, Jakarta, Kamis (16/11).

Pria yang biasa disapa Bung Ferry itu mengatakan, dalam melakukan perdamaian dengan kelompok Bobotoh ataupun Viking selama ini dikerjakannya dengan ikhlas. “Sejak awal saya sudah bilang, langkah yang saya ambil, bukan untuk mencari simpati. Tapi, untuk mendapat ridho Allah SWT,” cetus dia.

 “Bila suatu waktu nanti saya harus berdiri sendiri di sini, bukan suatu masalah bagi saya. Karena, pertanggung jawaban saya hanya kepada Allah SWT,” kata Bung Ferry.

Seperti yang diketahui, Kepolisian Resort Metro Bekasi meringkus empat tersangka pengeroyokan yang berakhir dengan tewasnya RYS (20), salah seorang suporter bola. Keempat tersangka yang berhasil ditangkap itu yakni AN alias KL (34), AS alias PC (22), TT (22), dan TH alias KR (27). Polisi pun masih mengejar dua tersangka lainnya yakni RL dan AR.

Aksi pengeroyokan terjadi di Jalan Raya Pilar Sukatani, Karang Bahagia. Ketika itu, sekitar pukul 9 malam, RL dan AR menyuruh rekan-rekannya berkumpul di Tanggul Kampung Pelaukan, Desa/Kecamatan Sukaraya.

Mereka berkumpul dengan maksud menghadang para suporter The Jakmania usai menonton pertandingan terakhir Persija itu.