Siapa sih yang gak mau kuliah ke luar negeri? Apalagi kuliah di kampus mentereng dan dapat beasiswa penuh. Wah, pasti mau dong? Untuk mendapatkan beasiswa ke luar negeri, kamu tentu butuh banyak persiapan. Salah satunya adalah mempersiapkan berbagai dokumen yang dipersyaratkan pihak pemberi beasiswa.
Menyiapkan dokumen-dokumen tersebut bisa jadi gampang-gampang susah, mengingat banyaknya jenis dokumen yang harus kamu lengkapi. Beberapa dokumen tersebut bahkan gak bisa didapatkan salam waktu yang singkat, sehingga kamu perlu menyiapkannya jauh-jauh hari sebelumnya.
Kalau kamu berminat mendaftar beasiswa ke luar negeri, berikut ini beberapa jenis dokumen yang perlu kamu persiapkan sedini mungkin!
Jenis sertifikat bahasa yang kamu butuhkan perlu disesuaikan dengan persyaratan yang ditetapkan oleh universitas tujuanmu. Untuk bahasa Inggris, sertifikat berskala internasional yang umum digunakan adalah IELTS atau TOEFL. Proses mendapatkan sertifikat IELTS atau TOEFL bisa jadi sedikit menantang dan lama, mengingat kamu harus mencapai skor minimal tertentu yang ditetapkan universitas tujuanmu. Kalau kamu ikut tes "sekali tembak" dan langsung dapat skor yang memenuhi standar minimal universitas tujuanmu, tentu ini gak jadi masalah.
Tapi kalau kamu merasa kemampuan bahasa Inggrismu rendah dan punya skor IELTS atau TOEFL yang juga rendah, kamu bisa belajar mandiri atau ikut kursus dulu selama beberapa bulan sebelum siap untuk ikut tes resminya. Setelah dapat skor IELTS atau TOEFL yang memenuhi persyaratan universitas tujuan, baru kamu bisa memakai sertifikatnya. Karena proses mendapatkan sertifikat bahasa yang cukup ribet dan lama inilah, maka kamu harus mempersiapkannya jauh-jauh hari sebelumnya.
Pihak pemberi beasiswa umumnya mensyaratkan surat rekomendasi yang bisa kamu minta dari dosen pembimbing sebelumnya atau atasanmu di kantor. Surat ini umumnya dibuat oleh orang yang benar-benar tahu tentang diri kamu dan kompetensimu. Meski terlihat sepele, surat ini harus mulai kamu pikirkan sejak dini. Kalau kamu meminta surat ini secara mendadak ke dosen atau atasanmu, mereka belum tentu ada untukmu saat itu juga. Bisa saja mereka sedang melakukan perjalanan dinas ketika kamu sedang butuh dan deadline sudah sangat dekat.
Selain itu, pembuatan surat rekomendasi bisa saja melibatkan instansi, lembaga, atau universitasmu. Misalnya, stempel atau cap lembaga beserta kop surat resmi. Dalam hal ini, instansi atau lembaga tersebut biasanya gak bisa mengeluarkan surat rekomendasi dengan cepat. Perlu waktu selama beberapa hari untuk memproses surat itu. Karenanya, komunikasikan baik-baik dengan dosen atau atasanmu jauh-jauh hari sebelumnya.
Buat kamu, esai atau surat motivasi mungkin terdengar mudah dan sepele. Faktanya, menulis sebuah esai atau surat motivasi bukan sesuatu yang mudah. Esai atau surat motivasi yang kamu buat harus memuat visi misimu serta alasan yang kuat kenapa kamu memilih belajar di luar negeri, kenapa memilih program studi dan universitas tujuan, hingga kenapa kamu layak untuk mendapatkan beasiswa yang kamu lamar. Gak sembarangan, konten yang kamu buat harus jelas, konkrit, dan ringkas.
Meski mungkin hanya satu halaman, sebaiknya esai atau surat motivasi harus kamu siapkan sedini mungkin. Kamu tentu butuh cukup waktu untuk berpikir dan merefleksikan diri mengenai konten esai atau surat motivasi yang kamu tulis, bukan?
Letter of Acceptance (LoA) atau Offer Letter merupakan dokumen yang dikeluarkan universitas dan menyatakan bahwa kita sudah diterima di universitas tersebut, baik dengan status conditional (dengan syarat) atau unconditional (tanpa syarat). Untuk mendapatkan LoA, dibutuhkan waktu yang cukup lama tergantung universitasnya. Setelah melakukan pendaftaran online pada website universitas, biasanya LoA baru akan dikirimkan dalam hitungan 2 minggu hingga bulanan. Universitas-universitas populer biasanya butuh waktu yang lebih lama untuk decision time.
Beberapa pemberi beasiswa menjadikan LoA sebagai syarat wajib saat pendaftaran, seperti misalnya StuNed (beasiswa pemerintah Belanda) dan Eiffel Scholarship (beasiswa pemerintah Perancis). Sementara itu, beberapa beasiswa lainnya gak menjadikan LoA sebagai syarat pendaftaran. Meski sifatnya opsional, tapi LoA bisa menjadi senjata buat memperbesar kemungkinan lolos beasiswa. Dengan begitu, usahakan untuk tetap mendapatkannya. Karena LoA gak bisa kamu dapatkan dengan cepat, alangkah baiknya untuk mendaftar ke universitas tujuanmu sedini mungkin. Dengan begitu ketika beasiswa dibuka, kamu sudah siap untuk mendaftar dengan LoA.
Terutama untuk kamu yang ingin mengambil program Master by Research atau S3, proposal riset menjadi salah satu dokumen yang sangat penting. Sebuah proposal riset berisi tentang rencana penelitian selama menempuh studi di universitas tempat kita belajar nantinya.
Proposal riset sebagai syarat beasiswa umumnya ditulis secara ringkas, yaitu sekitar 1-2 halaman saja. Meski singkat, kamu tetap harus mempersiapkan dokumen ini sedini mungkin. Kamu tentu butuh cukup waktu untuk mencari tahu topik penelitian yang sesuai dengan minat dan bakatmu, bukan? Mempersiapkan proposal riset sejak dini juga memungkinkanmu untuk mengoreksinya berulang kali atau meminta feedback dari dosen atau temanmu.
Kalau kamu berencana melanjutkan studi ke luar negeri tapi belum punya paspor, jangan tunda lagi untuk membuatnya. Umumnya, paspor menjadi syarat administratif pendaftaran beasiswa. Kalau kamu masih belum punya paspor pada saat pendaftaran beasiswa dibuka, nantinya kamu sendiri yang akan keteteran.
Membuat paspor bisa saja memakan waktu yang lama, apalagi kalau antrean sedang panjang-panjangnya. Selain itu, ada juga kemungkinan telatnya pengajuan aplikasi karena hal lain di luar kendali. Jadi, buat paspor sesegera mungkin ya! Jangan sampai hal-hal seperti ini justru "menjegal" aplikasi beasiswamu.
Kamu mungkin sudah punya CV, tapi apa kamu juga punya versi bahasa Inggrisnya? Selain itu, apakah kamu yakin CV kamu sudah di-update dengan perkembangan datamu terkini? Demi menunjang aplikasi beasiswamu, kamu tentu ingin membuat CV yang atraktif dan berkesan, bukan? Gak hanya punya banyak waktu untuk membuat desain CV yang menarik, persiapan CV jauh-jauh hari sebelumnya juga membuat kamu punya lebih banyak waktu untuk meningkatkan kompetensi dan menambah koleksi pengalaman baru.
Nah, itulah beberapa dokumen persyaratan beasiswa yang harus kamu persiapkan jauh-jauh hari sebelum pendaftaran. Dengan persiapan yang matang sejak dini, ini akan membuat kamu tentu lebih siap untuk bertempur.
Buat kamu yang sedang mencari Kalender Beasiswa Luar Negeri bergabunglah bersama Platform edutech Schoters yang menyelenggarakan rangkaian program bimbingan seputar kuliah di luar negeri secara gratis. Schoters membantu siswa dalam pemilihan kampus, beasiswa hingga jurusan yang sesuai dengan profil dan passion. Persiapkan dengan baik dan tepat bersama Schoters sehingga menjadi jalan untuk semua kalangan melanjutkan pendidikannya ke berbagai negara termasuk jalur beasiswa. Dapatkan informasi terlengkap seputar beasiswa nasional dan internasional, mulai dari periode pendaftaran hingga detail syarat dokumen yang dibutuhkan.
SOHO PANCORAN
Jl. Letjen M.T. Haryono No.Kav. 2-3
RT.1/RW.6,Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12810
Telp : 021-50101752
WhatsApp : 0811 9424 966
Email : ask@schoters.com