Kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, pada Selasa (8/5/2018) malam hingga hingga Rabu (9/5/2018) dini hari, membuat Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) angkat suara terkait hal tersebut. Ia yakin aparat kepolisian mampu menyelesaikan kerusuhan yang terjadi karena itulah tugas mereka.
"Ya brimob itu kan punya pasukan khusus, gegana, macam macam, pasti bekerja di situ," ucap JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (9/5/2019) dilansir dari Merdeka.
JK berharap, penyelesaian keributan itu itu bisa ditangani dengan cepat oleh pihak kepolisian.
Diketahui, sejak tadi malam, aparat kepolisian masih terus bernegosiasi dengan narapidana teroris yang berada di Mako Brimob usai terjadi kerusuhan. Informasi itu dibenarkan oleh Karopenmas Divisi Humas, Mabes Polri Brigjen Moh Iqbal.
"Karena sekarang masih dalam negosiasi. Doakan saja. Kita minta doa teman-teman semua, kepada masyarakat seluruhnya, bahwa kami dapat menuntaskan ini. Negosiasi ya komunikasi bahwa mereka (napi) dapat dengan tenang mengikuti aturan dengan tenang," harap Iqbal di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (9/5/2018).
Saat ditanya lebih lanjut terkait maksud negosiasi, Iqbal bungkam, termasuk soal adanya sandera atas peristiwa itu. Informasi terkait negosiasi itu masih dirahasiakan oleh pihak kepolisian.
Untuk meredakan situasi, Iqbal hanya mengaku polisi sangat mengendalikan situasi di lokasi kericuhan. Adapun proses negosiasi dan komunikasi yang dilakukan terbilang berjalan baik.
Iqbal menambahkan, kericuhan itu sebenarnya dipicu oleh hal yang sepele, yang memerlukan verifikasi dari pihak keluarga.
Untuk diketahui, peristiwa kericuhan tersebut bermula dari cekcok antara tahanan dengan petugas personel Brimob Polri yang kian membesar hingga polisi harus mensterilkan lingkungan di sekitar Mako Brimob.