Berbeda dengan Joko Widodo yang sudah lama berkoar-koar bahwa dirinya pasti mencalonkan kembali menjadi Presiden di periode berikutnya, Prabowo Subianto justru belum terdengar namanya dalam pemilihan umum 2019.
Padahal, sejumlah hasil survei menyatakan nama Prabowo dan Jokowi masih teratas jika maju sebagai capres di Pemilu 2019. Beberapa desakan untuk maju ke pilpres pun sempat datang dari elite DPP dan seluruh DPD Partai Gerindra.
Bahkan, Gerindra sudah mempersiapkan 15 nama cawapres yang berpotensi untuk dampingi Prabowo. Ada pula parpol lain yang bertekat mengusung Prabowo menjadi capres. Informasi tersebut dibenarkan oleh Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.
Partai yang diduga dekat dengan Gerindra adalah PKS, yang seringkali melakukan komunikasi di antara keduanya. Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengaku PKS dan Gerindra akan berkoalisi untuk Pilpres 2019 semakin kuat. Sampai saat ini progresnya sudah 20%. Menurut Mardan, berarti tiketnya sudah bisa. Beberapa kader yang telah disiapkan PKS untuk menjadi cawapres adalah Presiden PKS Sohibul Iman, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan mantan Presiden PKS Anis Matta.
Dukungan dari satu partai itu sendiri rupanya telah memenuhi syarat minimal 112 kursi untuk mencalonkan presiden.
Ditambah lagi, partai lain seperti PAN juga mengaku bakal segera mengintenskan komunikasi dengan Gerindra terkait pembahasan Pilpres 2019.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menegaskan akan membentuk koalisi baru yang berkualitas yang rasional umatnya, enggak gaduh umatnya, tentram yang bisa berdaulat rakyatnya sejahtera. Pihaknya akan menggalang nama-nama baru untuk melawan Jokowi yang saat ni masih calon tunggal.
Ia memastikan bulan depan kita akan mengetahui siapa nama-nama, tinggal menunggu pertemuan dengan petinggi Gerindra. Namun, tidak ada syarat khusus dari PAN untuk bisa berkolaborasi dengan Gerindra.
Menurut informasi yang beredar, Ketua DPP PAN, Yandri Susanto berharap lebih ingin mencocokan Prabowo dengan Zulkifli.
Kita tunggu saja, apakah bulan depan Prabowo sudah muncul di permukaan dengan menggandeng pasangannya. Atau bahkan Jokowi makin naik ke tebih yang lebih tinggi diiringi dengan cawapres pendampingnya.
