Sejak setahun yang lalu hingga sekarang, PT Waskita Karya tbk masih saja mengalami kecelakaan saat konstruksi. Entah memang dari faktor kecerobohan manusia, salah penempatan bahan bangunan, ataupun faktor cuaca dan iklim di Indonesia.
Namun, namanya saja manusia, pasti tak luput dari kesalahan. Hal itu sekaligus menjadi cermin untuk diri kita, bahwa pembangunan itu perlu, namun harus mematuhi standar operasional prosedur yang baik. Begitu pula dengan hidup kita.
Kecelakaan tak disengaja hadir di rumah susun yang membuat Waskita terpaksa harus menghentikan sementara pembangunan. Kecelakaan kerja terjadi di proyek pembangunan Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput RT 05/RW 04, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, sekitar pukul 09.25 WIB, Minggu (18/3). Kecelakaan yang memakan korban jiwa bernama Tarminah (perempuan), Jakarta 05 Mei 1964 alamat Tambang II Komplek Polri RT 05 RW 05 Pegangsaan Jakarta Pusat.
Seorang saksi, Nurhayati mengatakan saat itu korban tengah membeli sayuran di tempat saksi. Tiba-tiba sebatang besi Holo dengan panjang sekitar 3 meter, dari lantai 10 proyek rusun yang tengah dikerjakan PT Waskita jatuh mengenai kepala korban hingga meninggal dunia.
Kepala Proyek Rumah susun, I Made Ariebawadana mengatakan pihaknya terus melakukan evaluasi terkait kecelakaan tersebut. Namun, ia enggan enggan menjelaskan hingga kapan penghentian sementara proyek akan dilakukan. Semua itu sesuai dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
"Sampai waktu yang kami akan kaji lebih lanjut, di mana kondisinya aman dulu. Baru akan kami lanjutkan," tuturnya.
Turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya, pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut, dan telah memberikan santunan kepada korban.
Waskita juga tidak mungkin dipenjarakan, karena sebagai roda mesin BUMN di bidang konstruksi negara Indonesia yang selalu berjalan.
Setuju tidak, jika kecelakaan yang dialami BUMN bidang konstruksi itu sebagai gambaran dalam menjalani hidup. Semakin banyak kita menemukan kerikil tajam, maka semakin kokoh kita berdiri. Tentunya semakin banyak pula evaluasi dan pelajaran hidup yang perlu kita sampaikan kepada anak cucu kita sebagai perbaikan agar tidak terjadi hal serupa kedepannya.