Lampuhijau.com - Pemain Timnas Indonesia U-19, Egy Maulana Vikri mempunyai kesempatan mengembangkan karir sepak bolanya di Benua Eropa. Sudah ada beberapa negara yang menjadi pusatnya pemain top dunia yang sudah menyatakan minatnya tertarik untuk merekrut pemain muda ini. Terhitung sudah ada 6 negara di Eropa yang akan menjadi pilihan Egy untuk memperdalam pengetahuan dan mengasah kemampuan sepak bolanya. Enam negara tersebut antara lain : Perancis, Jerman, Portugal, Italia, Polandia dan Spanyol.
Namun pihak Egy sendiri masih belum memberikan kejelasan kemana Egy akan melabuhkan karir sepak bolanya sendiri. Kendala bahasa salah satu faktor utama Egy untuk menerima klub-klub besar yang ada di Eropa. Egy pernah bergabung di Klub AS Saint-Etienne yang merupakan salah klub di Liga Perancis saat usianya masih 17 tahun sebelum bergabung dengan Timnas Garuda. Saat ini karena Egy kurang mengerti bahasa Perancis, Egy sering mendapat teguran dan dimarahi pelatih walaupun bisa dibilang bagus dalam bermain dengan mencetak dua gol.
"Saya cetak dua gol di Saint Etienne. Tapi saya tidak ingin melebih-lebihkan gol itu. Kendala utama memang persoalan bahasa, saya dimarahi karena tidak mengerti bahasa Prancis. Bermain di Eropa tidaklah gampamg, butuh kerja keras. Apalagi semua pemain akan fight," kenang Egy.
Egy juga membicarakan masalah masa depannya ini saat bertemu Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi di Kantor Menpora, Jum'at (04/01). Imam sangat mendukung keinginan Egy untuk bermain di Eropa karena ini sangat bermanfaat untuk masa depannya sendiri dan masa depan sepak bola Indonesia.
"Egy bercita-cita ingin taklukkan Eropa dan dunia. Tentu saja kami dari Kemenpora dukungan berlabuh di klub mana pun," kata Imam. Menpora juga menambahkan bahwa tak cuma bahasa yang jadi kendala Egy untuk segera menerima tawaran klub-klub di Eropa, tapi masalah tempat ibadah, masjid jadi pertimbangan Egy juga dalam memilih klub. "Egy ini orangnya religius, salah satu pertimbangannya adalah masjid yang dekat untuk ibadahnya, tunggulah dua bulan lagi", tambah Imam.
