Sunguh malang nasib korban pembacokan di daerah Cipayung ini. Seorang pria berinisial FM (20) harus mengalami luka bacok usai bergumul dengan 8 orang pelaku yang membawa celurit.
Hingga saat ini, polisi belum sempat memeriksa korban. Padahal, kejahatan tersebut terjadi pada Minggu (15/7/2018) lalu, di jembatan di kawasan Muncul, Cipayung, Jakarta Timur.
Alasannya, karena pihak kepolisian masih menjumpai korban dalam kondisi sakit di rumahnya.
"Korban belum bisa dimintai keterangan karena masih sakit di rumahnya, enggak dirawat. Ada luka di tangan dan di paha sama di punggung," terang Kapolsek Cipayung, Kompol Aswin, Kamis (19/7/2018).
Aswin mengatakan, beruntungnya FM tak mengalami luka serius. Karena ia juga sempat melawan para pelaku dengan menggunakan kemampuan bela diri.
Nahasnya, kemampuan bela diri FM tak bisa membuat para pelaku jera. Awalnya, FM ingin merampas balik senjata tajam dari anggota komplotan begal tersebut dengan sekuat tenaga dan kemampuannya. Namun, FM harus menerima kekalahan usai dibacok pelaku lain dari arah belakang sehingga membuatnya tumbang di TKP.
Menurut laporan Aswin, FM memegang tangan salah satu pelaku yang hampir sedikit lagi sebilah celurit tersebut bisa ia rebut. Tapi usahanya belum berhasil, ia justru jatuh (karena dibacok dari belakang) dan terus dikeroyok oleh pelaku.
Sampai saat ini, pihak kepolisian Cipayung belum bisa menjelaskan motif si pelaku menyerang korban secara berkelompok. Anehnya, Asman mengungkapkan jika para pelaku merupakan begal, harusnya kunci motor yang tergantung di motor FM mereka ambil. Ini malahan tidak. Dari kasus inilah, polisi belum bisa menyimpulkan apakah pelaku merupakan kelompok begal atau bukan.
Ya, sebaiknya polisi segera menyelidiki dan mengungkap kasus tersebut. Kasihan sang korban yang menunggu kepastian hukum sampai berhari-hari.