Putra Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono, tercium menjadi calon pemimpin di Indonesia. Kini pria yang biasa disebut AHY itu terlihat mulai mempersiapkan diri menjadi calon pemimpin, yang dimulai dari Pilgub DKI lalu.
Namun, hal itu tak terlepas dari didikan sang ayah, SBY. Tahun lalu, AHY yang saat itu masih menjabat sebagai prajurit TNI berpangkat mayor diminta SBY untuk menjadi calon gubernur DKI. AHY pun mundur sebagai prajurit.
Namun, kemenangan belum mengarah padanya. AHY kalah dalam Pilgub DKI. Dan itu dianggapnya sebagai langkah awal putra sulung SBY itu dalam dunia politik.
AHY mengatakan, ia masih akan berkontribusi dalam memajukan negara menuju Indonesia Emas 2045. Kemudian, dengan tekad kuat, ia menegaskan, generasi muda jangan takut gagal atau kalah.
Langkah AHY kemudian membentuk The Yudhoyono Institute. Di bawah bendera itu, AHY kerap bermanuver bertemu sejumlah tokoh politik nasional. Saat itu, AHY bukan kader Demokrat, namun kerap diperkenalkan oleh para elite Demokrat sebagai the next leader. Nama AHY juga sempat digaungkan untuk maju pada pagelaran Pilpres 2019. AHY pun mulai berkeliling ke berbagai daerah.
Sementara, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan, AHY memang cocok menjadi sosok pemimpin nasional. Menurutnya, semua orang sudah melihat perjuangan AHY. AHY juga sudah mulai melakukan sosialisasi di beberapa provinsi, mengingat waktu pencalonan capres dan cawapres akan dilaksanakan sebentar lagi.
Hinca menilai, AHY masih bekerja sebanyak-banyak waktu untuk memperkenalkan dirinya. Terlepas dari perjuangan AHY, Hinca menegaskan, sampai saat ini partainya belum memutuskan ke mana arah pengusungan Pilpres 2019. Tetapi ia berharap, dengan adanya safari itu, berdampak pada elektabilitas Demokrat dan AHY sendiri.
Jelang Pilkada serentak, SBY menetapkan AHY sebagai Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) dalam Pemilihan Kepala Daerah 2018 dan Pemilihan Umum 2019. Presiden RI ke-6 berharap sosok AHY bisa mendongkrak elektabilitas Partai Demokrat dan memenangkan Pemilu.
Selain untuk mendongkrak suara partai, pengukuhan ini juga sebagai strategi jangka panjang untuk mempersiapkan langkah AHY di dunia perpolitikan. SBY ingin putra sulungnya itu membawa kejayaan bagi Demokrat sekaligus kesejahteraan rakyat Indonesia. Menurut SBY, apa yang ditawarkan Partai Demokrat dan kebijakan yang baik pada 2019 hingga 2024 untuk sekali lagi kepentingan saudara- saudara kita.
Tak berbeda dengan pernyataan Hinca, SBY menegaskan Demokrat belum memutuskan sosok yang akan diusung sebagai capres, cawapres, termasuk koalisi parpol, karena memang belum saatnya.
Senada dengan SBY, AHY juga tidak akan menyinggung sosok yang dijagokan untuk bertarung memperebutkan kursi calon orang nomor 1 dan 2 di Indonesia. Diakuinya, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mempertimbangkan sejumlah nama. Sehingga perlu pertimbangan matang sebelum calon diumumkan. Dia menuturkan, hal wajar jika Partai Demokrat masih tertutup saat disinggung dukungan terhadap calon presiden ataupun wakil presiden.
Langkah SBY memantapkan AHY menjadi calon pemimpin masa depan. Hal itu terlihat ketika SBY mengutus AHY ke KPU untuk mengambil nomor urut peserta Pemilu 2019. Padahal, partai lain yang hadir merupakan para elite langsung seperti Prabowo Subianto (Ketum Gerindra), Megawati Soekarnoputri (Ketum PDIP), Airlangga Hartarto (Ketum Golkar), Zulkifli Hasan (Ketum PAN), Hary Tanoesoedibyo (Ketum Perindo), Oesman Sapta Oddang (Ketum Hanura), Muhaimin Iskandar (Ketum PKB), Romahurmuziy (Ketum PPP), Grace Natalie (Ketum PSI), Tommy Soeharto (Ketum Berkarya) dan Ahmad Ridha Sabana (Ketum Garuda), dan Jhonny G Plate (Sekjen NasDem).
AHY menyatakan membawa amanah sebagai kader partai. Sehingga pada malam pengambilan nomor urut itu, ia hadir bersama dengan Sekjen dan juga Edhie Baskoro Yudhoyono. Kehadiran mereka menggantikan SBY lantaran Presiden keenam RI itu telah hadir di acara pelantikan dirinya sebagai Ketua Komando Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pemilu 2019 Partai Demokrat.
Mengenai target perolehan suara pada Pemilu mendatang, AHY berharap ada peningkatan dari hasil Pemilu 2014 yang hanya 10 persen lebih, paling tidak tahun depan peningkatannya sebesar 15 persen. AHY berharap, lebih tinggi lebih bagus dan itu semua adalah sebuah angka yang harus kita perjuangkan.
AHY yang ditugaskan sebagai juru kampanye pada Pemilu 2019, ingin menjunjung Partai Demokrat supaya sukses di tahun 2019 dan membawa aspirasi rakyat untuk Indonesia.