Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan setuju kalau Bandara Kertajati menjadi bandara terbaik kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pasalnya, Luhut menilai Bandara Kertajati akan menjadi aerocity dan menjadi hub, dengan total lahan sekitar 3.000 hektare.
Rencananya, Bandara Kertajati akan terhubung dengan sejumlah infrastruktur transportasi seperti Pelabuhan Patimban, Jalan Tol Cipali dan jalur kereta api.
"Kereta Capat Jakarta-Bandung link ke sini, kemudian diperpanjang ke Jogja, Solo dan Surabaya. Ini pengembangan lima sampai sepuluh tahun ke depan," jelasnya.
Saat ini, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) sudah siap melayani penerbangan pesawat dan melayani penumpang, dengan penerbangan komersil akan dimulai pada awal Juni mendatang.
Pada operasi taha awal, BIJB baru bisa melayani 5-6 juta penumpang per tahunnya. Hal itu tergolong sudah sangat besar jika dilihat dalam segi potensi pasar.
Adapun masyarakat yang mendapat pelayanan adalah masyarakat Majalengka, Cirebon, Bandung, Karawang dan Purwakarta. Selain itu, masyarakat Jabar yang saat ini akan pergi umroh ataupun haji yang merupakan peserta terbanyak, tak perlu susah payah ke Jakarta. Kedepannya, BIJB bisa melayani semua hal yang berhubungan dengan penerbangan lintas kota, pulau, maupun negara.