Mahasiswa UB Ciptakan Alat Fury Wars untuk Mengatasi Limbah Tahu yang Mencemari Lingkungan

Mahasiswa UB Ciptakan Alat Fury Wars untuk Mengatasi Limbah Tahu yang Mencemari Lingkungan

Nur AK
19 Jul 2018
Dibaca : 1344x
Fury Wars merupakan teknologi tepat guna untuk pengolahan limbah cair tahu yang masih mengandung kandungan asam cuka dan protein yang tinggi.

Mahasiswa zaman now ternyata tak mau kalah kreatifnya dengan mahasiswa zaman old. Tak hanya belajar di bangku perkuliahan saja, tim dari mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang ini berhasil menciptakan alat penetral limbah cair dari proses produksi tahu. Sebab, selama ini limbah tahu sering menjadi permasalahan industri rumah tangga dan sering mengganggu kenyamanan warga sekitar yang tinggal di dekat pabrik tahu.

Bau yang sangat menyengat sepeti sampah tersebut bisa dihilangkan menggunakan alat bernama Fury Wars singkatan dari Tofu Industry Wastewater Recycling Systems hasil karya mahasiswa UB tersebut.

Salah satu anggota tim yang merupakan mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Listy Laura mengatakan Fury Wars ini merupakan teknologi tepat guna untuk pengolahan limbah cair tahu yang masih mengandung kandungan asam cuka dan protein yang tinggi sehingga bisa menjadi limbah cair yang aman untuk dibuang dan tidak menghasilkan bau tidak sedap di sekitar lokasi industri tahu.

Sebagai ketua tim, Listy pun menjelaskan cara kerja Fury Wars yang menurutnya sederhana yakni berawal dari aliran limbah di dalam balok kaca bertingkat yang menerapkan prinsip gaya gravitasi, menjadikan air limbah mengalir dari posisi lebih tinggi menuju posisi yang lebih rendah.

Mereka mengaku menambahkan bakteri pada balok pertama dan kedua untuk menyehatkan limbah cair tersebut. ada pula oksigen yang mereka tambahkan di balok kedua untuk lebih menyehatkan dan menyeimbangkan kadar pH limbah. Sedangkan pada balok terakhir, mereka menggunakan filter untuk menyaring limbah cair agar lebih aman dan ramah lingkungan ketika dibuang.

Tim yang terdiri dari Robert Antonius, Dewi Martha Ayu, Xavier Adli, dan Raihan juga mengolah limbah cair menjadi lembaran nata yang merupakan bahan dasar untuk aneka kerajinan, seperti hiasan rumah tangga, tas, dompet, tempat pensil, dan sebagainya. Nata tersebut dihasilkannya dari limbah yang diberi bakteri terlebih dahulu sebelum masuk ke alat instalasi mereka. Bakteri itulah yang dpaat mengubah limbah menjadi nata.

Penggunaan alat tersebut ternyata sudah diaplikasikan di kelompok industri produsen tahu KLB di Jalan Pelabuhan Ketapang I, Kecamatan Sukun, Kota Malang yang sudah berdiri sejak tahun 1998. Setiap harinya, dari pengolahan limbah sebanyak 5.237 liter, Fury Wars mampu mengolah limbah sekitar 70 persen menjadi limbah yang ramah lingkungan.

Dengan dua cara pengolahan yakni mengolahnya sebelum dibuang dan kedua adalah mengubahnya menjadi nata. Tim pencipta Fury Wars berharap pengusaha tahu dapat mandiri dalam melakukan pengolahan limbah yang dihasilkan. Instalasi ini terbukti mampu mereduksi dampak negatif limbah cair tahu sehingga lebih ramah lingkungan. Bahkan bisa memberdayakan masyarakat dengan menyediakan lapangan pekerjaan lewat produksi kerajinan tangan berbahan nata de soya.

Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tercatat rata-rata konsumsi tahu Indonesia tahun 2002-2015 sebesar 7,26 kg per kapita per tahun. Semakin banyak tahu yang diproduksi, tentunya menghasilkan limbah yang besar pula.

Limbah inilah yang memicu permasalahan industri tahu. Biasanya limbah yang dihasilkan berupa padat dan cair. Limbah padat sering dipake untuk makanan ternak, tapi kalau limbah cair belum banyak dimanfaatkan dan tak jarang yang membuangnya langsung ke sungai. Karena belum memiliki teknologi pengolahan limbah yang dibutuhkan. Padahal limbah cair sangat berbahaya karena mengandung BOD dan COD yang tinggi yang menimbulkan bau tajam dan mengurangi kadar oksiden dalam air. Hal inilah yang mendorong mahasiswa UB untuk menciptakan alat yang mereka beri nama Fury Wars.

#Tagar Berita

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved