Lagi-lagi, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang ciptakan alat yang sangat berguna di kehidupan masyarakat. Baru kemarin kita mendengar ada mahasiswa UB yang menciptakan alat bernama Fury Wars yang berguna untuk mengolah limbah tahu sebelum dibuang ke sungai agar ramah lingkungan. Kini muncul lagi kabar bahwa mahasiswa UB menciptakan alat penurun kadar logam ikan sebelum dikonsumsi yang mereka beri nama Fi-Mact.
Fi-Mact merupakan singkatan dari Fish Metal Reducer System. Fi-Mact ini dinilai efektif untuk menurunkan kadar logam pada ikan sebelum dikonsumsi manusia. Penggunaannya pun cukup praktis dan sangat terjangkau (murah) sehingga cocok untuk diaplikasikan secara luas di masyarakat Indonesia.
Adapun proses yang diaplikasikan pada alat tersebut menggunakan metode elektrokoagulasi dengan air aquades.
Fi-Mact yang diciptakan oleh Tri Wahyu Perdana bersama Annisa Aurora Kartika dan Muhammad Alwy di bawah dosen pembimbing Joko Prasetyo ini lebih fokus untuk melihat tingkat bahaya jika ikan yang mengandung logam berat dikonsumsi secara langsung.
Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UB, Tri Wahyu Perdana mengungkapkan bahwa perendaman ikan dengan aquades dapat menurunkan kadar logam Cd hingga mencapai 80 persen, dan logam Pb hingga mencapai 74,4 persen. Ditambah, penggunaan aquades tidak mempengaruhi perubahan fisik ikan. Sehingga ikan masih fresh dan masih enak dikonsumsi dibanding dengan perendaman menggunakan asam.
Latar belakang dari penemuan alat ini adalah berawal dari kondisi perairan di Indonesia yang masih terdapat kasus pencemaran logam berat. Proses pencemaran inilah yang mengakibatkan biota seperti ikan terkena dampaknya.
Padahal, menurut Wahyu, ikan sendiri memiliki kandungan penting yang berguna bagi tubuh, seperti asam lemak esensial yang sangat diperlukan dalam pembentukan sel-sel otak guna meningkatkan tingkat intelegensi manusia.
Selain kondisi perairan di Indonesia, Wahyu juga meninjau proses pengolahan ikan yang mengandung logam berat sebagian besar dilakukan dengan proses perendaman menggunakan larutan asam. Namun, perendaman dengan larutan asam itu memiliki kelemahan seperti perubahan tekstur, warna dan rasa dari ikan tersebut.
Tim penemu Fi-Mact berharap dengan adanya alat itu dapat meminimalisir masalah yang disebabkan oleh pencemaran logam berat di Indonesia. Ke depannya, Fi-Mact akan membantu meningkatkan keamanan pangan serta mengajak untuk menjaga laut dan sungai dari pencemaran, lantaran bermula dari terdeteksinya kadar logam ikan oleh alat tersebut.
Belum ada komentar, jadilah yang pertama mengomentari artikel ini
Dapatkan strategi SEO terbaik untuk meningkatkan trafik organik serta solusi periklanan yang tepat sasaran.