Mau Tau? Begini Skenario Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019

Mau Tau? Begini Skenario Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019

Nur AK
16 Feb 2018
Dibaca : 1478x
Diketahui sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Qodari menilai, jika Jokowi dan Prabowo mencalonkan maka akan terulang kembali peristiwa seperti Pilpres 2014.

Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa dan Kalimantan, Nusron Wahid meyakini bahwa Jokowi tidak akan melawan Prabowo dalam Pilpres 2019 tahun depan.

"Saya menyakini, dan kita sudah persiapan, lawannya Pak Jokowi bukan pak Prabowo," tukas Nusron saat acara diskusi Survei Nasional Indo Barometer 'Dinamika Pilpres 2019: Tiga Skenario Pilpres 2019, Siapa Kuda Hitam?' di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2018).

Namun, Nusron enggan merinci siapa orang tersebut. Ia mengklaim Prabowo tidak akan maju, dan Jokowi akan melawan orang lain selain Prabowo.

Diketahui sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer, Qodari menilai, jika Jokowi dan Prabowo mencalonkan maka akan terulang kembali peristiwa seperti Pilpres 2014. Namun ia enggan merinci siapa yang akan jadi wakil dari masing-masing pasangan tersebut.

Qodari menerangkan, dalam skenario pertama, Prabowo dan Jokowi akan jadi jilid II. Wakilnya belum diketahui. Terkait wakil, bukan cuma elektabilitas, kualitas dan kecocokan juga ikut andil. Pada skenario pertama, dukungan publik untuk Jokowi yaitu 48,8% dan Prabowo 22,3%.

Sementara skenario kedua, Jokowi akan bergabung dengan Prabowo melawan kandidat lain. Hal tersebut, menurutnya, akan terlihat seperti dinamika kuda catur. Jokowi-Prabowo akan mendapatkan suara 48% saat melawan pasangan Budi Gunawan-Anies Baswedan.

Kemudian skenario ketiga, Jokowi-Mr X Vs Prabowo Subianto-Mr Y Vs Mr Fulan dan Mr Fulin. Ia juga memberikan contoh jika Jokowi-Gatot Nurmantyo akan mendapatkan suara 38,4% saat melawan pasangan Prabowo Subianto-Anies Baswedan 20,7%.

Menurut penilaian Qodari, dari hasil tersebut terlihat jika Jokowi dipasangkan dengan Prabowo suara yang akan didapat meningkat pesat. Ia dengan sangat yakin mengklaim bahwa Pilpres selesai jika mereka benar berpasangan.

Perlu diketahui, survei tersebut dilakukan 23-30 Januari 2018 di 34 provinsi dengan jumlah sampel 1.200 responden yang merupakan warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu minimal berusai 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan. Serta diperoleh margin of error kurang lebih 2,83 persen, dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sementara metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka responden dengan kuesioner.

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved