Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyayangkan kapal yang menggunakan cantrang menjaring seluruh ikan dari ukuran besar sampai yang sangat kecil. Biasanya ikan kecil yang tak laku dijual malahan dibuang ke laut oleh para nelayan dalam keadaan mati. Ditambah, jumlah ikan kecil yang dibuang tersebut cukup banyak.
“Apa enggak sayang? Karena yang mereka ambil cuma sedikit, yang bernilai. Yang tidak bernilai ya dibuang ke tengah laut. Kalau ikan itu jadi besar, berapa duitnya?” ucap Susi di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasik Agung, Rembang, Selasa (13/2/2018).
Menteri SusiIa menjelaskan, bahwa untuk kapal berukuran 100 Gross Tonage (GT), ikan kecil yang dibuang mulai dari 500 kilogram (kg) hingga 1 ton dalam sehari. Hal tersebut diketahui Susi setelah berbincang dengan nelayan di berbagai daerah.
“Kalau Rembang saja ada lebih dari 200 kapal, misal 1 kapal membuang 200 kg saja sudah sekitar 40 ton yang dibuang. Serem kan? Itu harus dipikir,” tuturnya.
Kejadian serupa adalah penemuan pembuangan ikan kecil dalam jumlah besar itu terjadi di perairan Kepulauan Anambas yang diketahui oleh Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Sjarief Widjaja.
“Ikan kecil itu mati karena saat terjaring, hanya tinggal kepala atau ekornya saja karena cantrang ini lubangnya sangat kecil. Sebenarnya bisa dijadikan pakan ikan, tapi biasanya ini dibuang,” ungkap Sjarief.
Sementara itu, untuk wilayah perairan lain, jumlah ikan kecil yang dibuang tak terlalu besar.