Lampuhijau.com - Apes sekali nasib seorang karyawan honorer bagian bersih-bersih sekolah atau cleaning service sekolah bernama Faisal ini, sudah digebuki orang tua siswa dan bebrapa siswa, dirinya malah dilaporkan ke polisi dengan tuduhan penganiayaan karena sudah menampar salah seorang siswa.
Faisal yang bekerja di SMPN 2 Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan dikeroyok 5 orang siswa kelas 1 sekolah tersebut dan orang tua siswa yang ikut memukuli dirinya karena ada siswa yang mengadu kepada orang tuanya bahwa Faisal telah menampar siswa yang bersangkutan.
Peristiwa ini bermula ketika Faisal sedang membersihkan sampah di sekolah, ada 5 orang anak yang mendatanginya dan mengejeknya dengan menyebut "anjing" kepada Faisal. Awalnya Faisal tidak meladeni ejekan dan makian tersebut namun lama kelamaan karena terus diejek dengan sebutan binatang dan dibilang pegawai najis, Faisal akhirnya mendatangi kelima siswa tersebut dan mengingatkan jangan memaki dirinya "anjing" karena saya ini orang", jelas Faisal.
Faisal lalu menampar salah seorang siswa yang mengejeknya, rupanya siswa tersebut tidak terima dengan apa yang dilakukan Faisal dan mengadu kepada orang tuanya. Orang tua anak yang diketahui bernama Muhammad Rasul kemudian mendatangi sekolah dan mencari Faisal.
Tanpa banyak omong, Muhammad Rasul begitu bertemu Faisal langsung memberikan pukulan ke wajah Faisal dan menyuruh anaknya dan siswa yang lain untuk mengeroyok Faisal. Para siswa yang mengeroyok Faisal itu ikut memukuli Faisal dengan menggunakan sapu.
Untunglah Kepala Sekolah SMPN 2 Galesong segera datang dan melerai pengeroyokan tersebut. Faisal kemudian melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polres Takalar, namun ternyata sudah ada orang tua dan para siswa yang mengeroyok Faisal di kantor polisi dengan tujuan melaporkan Faisal karena sudah menampar siswa.
Kepala Sekolah SMPN 2 Galesong, Hamzah yang mengaku melerai pengeroyokan tersebut membenarkan kejadian tersebut dan pihaknya akan mengambil sikap tegas kepada siswa yang melakukan pengeroyokan kepada pegawainya karena siswa-siswa tersebut memang sudah sering membuat ulah bahkan berani melawan kepada guru-guru di sekolah. Sanksinya dikembalikan kepada orang tua alias dikeluarkan dari sekolah.
