Kepala Staf Kepresidenan Jenderal Purnawirawan TNI Moeldoko merasa bangga jika ada Warga Negara Asing (WNA) yang bekerja sebagai tenaga kasar di Indonesia.
"Kalau seandainya ada orang asing nyemir sepatu saya, saya bangga. Kalau di rumah saya ada pembantu asing, saya bangga. Kenapa mesti saya diributkan," tuturnya.
Namun, anggapan pribadinya itu bertentangan dengan Perpres Nomor 20 yang berbunyi tentang larangan jabatan yang kasar tidak diperbolehkan bekerja di Indonesia. Hal itu snagat bertentangan dan merupakan pelanggaran.
Moeldoko menghimbau kepada masyarakat agar segera melapor jika menemukan WNA yang bekerja sebagai buruh kasar di Indonesia. Himbauan itu dipertegasnya saat diwawancaarai oleh sejumlah wartawan di Balai Prajurit Jenderal M Jusuf, Makassar, pada Rabu (25/4/2018).
Hal itu menindak lanjuti dari maraknya kasus tenaga kerja asing ilegal yang masuk ke Indonesia. Di mana pemerintah masih melakukan pengawasan dan penyelidikan terhadap imigran terkait keberadaan WNA tersebut.
Moeldoko justru membandingkan dengan kondisi di Amerika Serikat (AS) yang juga memberlakukan aturan ketat mengenai imigrasi, namun masih saja muncul kasus imigran ilegal.
Bahkan, Moeldoko juga berani mengatakan kalau bangsa Indonesia jangan menjadi bangsa yang penakut.
"Cara melihatnya jangan begitu sempit. Seolah-olah bangsa kita jadi penakut begitu. Maaf agak kasar ngomongnya saya. Jangan, kita enggak boleh takut hadapi situasi ini, karena kita hidup di situasi global. Yang penting ada adalah ketegasan," tukasnya.
Intinya, sebagai bangsa Indonesia, kita harus berani mengungkapkan pendapat kita untuk memajukan Tanah Air di mata dunia. Masing-masing individu dianugerahi otak oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk mengembangkan gagasannya demi Indonesia yang aman dan sejahtera.