Musim ini Jadi Musim Paling Kejam bagi Pelatih Liga Premier Inggris

Musim ini Jadi Musim Paling Kejam bagi Pelatih Liga Premier Inggris

Admin
22 Nov 2017
Dibaca : 1284x
Banyak Pelatih yang Dipecat karena tidak bisa Mengangkat Prestasi Klub


Sebelum Tony Pulis datang dua musim lalu, West Brom sempat duduk di posisi ke-17. Dan, kini ketika West Brom terlempar ke posisi 17 klasemen sementara Premier League, Pulis harus angkat koper dari The Hawthorns, Senin lalu (20/11). Pulis menjadi pelatih kedua yang terusir dari jabatannya sepanjang bulan ini.  
Dua pekan sebelumnya, Slaven Bilic juga mengalami nasib serupa. Dia juga dipecat saat The Hammers melorot ke posisi ke-17. Posisi yang belum masuk zona merah dan belum masuk tanda bahaya saat Premier League.  Maklum, kompetisi baru berjalan 12 pekan. Namun, Telegraph menyebut, ini bagian dari kepanikan para pemilik klub Premier League. 
''Bukan tentang saya, ini tentang chairman atau pemilik klub, atau orang-orang yang ada di atas. Mungkin ini yang terbaik bagi klub ini,'' ungkap Pulis, sebagaimana dikutip ESPN. 
Jika ditotal, Pulis adalah tactician kelima di Premier League yang kehilangan jabatan.Selain Pulis dan Bilic,  PHK juga menimpa Frank de Boer, Craig Shakespeare, dan Ronald Koeman. Lima pelatih lengser saat kompetisi baru berjalan 12 pekan, menjadi catatan terburuk Premier League dalam satu dekade terakhir. 
Sebab, rata-rata per musim dalam sepuluh tahun terakhir,  tak lebih dari empat pelatih yang dipecat.  Sepanjang era Premier League, situasi seperti ini sebelumnya sudah pernah dua kali terjadi. 
Pada Premier League musim 2004-2005 dan 2007-2008, ada lima pelatih yang harus dipecat dari jabatannya dalam tiga bulan pertama. Pada musim 2004-2005 ada Bobby Robson dan Jacques Santini dua sosok pelatih top yang dipecat. Sementara, pada 2007-2008 Jose Mourinho untuk kali pertama dipecat Roman Abramovich pada 19 September 2007. 
Sebagai pelatih yang sering dirumorkan jadi korban selanjutnya pada rezim Abramovich, Antonio Conte cuma tersenyum saat ditanya perasaannya jika harus terdepak.  ''Untuk apa saya memikirkannya? Saya hanya berpikir bagaimana memenangi laga per laga,'' sebutnya, dikutip Sky Sports. 
Hal yang sama pun juga diungkapkan pelatih Manchester City Pep Guardiola. Dikutip Goal, Guardiola menyebut Pulis harusnya diberi waktu. ''Karena dia berpengalaman,'' sebutnya. Guardiola menganggap kondisi di Premier League kali ini berbeda dengan musim-musim lalu. 
Bahkan, saat dia masih belum menjadi pelatih seperti sekarang. ''Semasa masih muda,  saat itu banyak yang berkata bahwa klub-klub Inggris lebih menghargai kontrak, dan  tak ada cerita pelatih yang dipecat. Sekarang? Itu sangat-sangat sulit,'' papar Guardiola.  ''Saya rasa, di mana pun sama saja. Kami harus menerima kondisi ini, kami paham itu,'' tutur pelatih yang belum pernah dipecat di klub mana pun saat menjadi pelatih. . 
Klub-klub Inggris sekarang, lanjut Guardiola, lebih melihat dari hasil akhir ketimbang di proses keseharian si pelatih. ''Bisa saja setelah menjuarai Premier League, satu bulan setelahnya  dia dipecat. Anda harus bekerja dengan sistem seperti itu,'' lanjut Guardiola. Kata-kata Guardiola itu  merujuk nasib Claudio Ranieri yang dipecat setelah membawa Leicester City juara. 

Artikel Terkait

Artikel Lainnya

Copyright © 2025 LampuHijau.com - All rights reserved
Copyright © 2025 LampuHijau.com
All rights reserved