Lampuhijau.com - Belakangan ini memang lagi gencar – gencar dilakukan oprasi Zebra disemua wilayah di Indonesia. Bahkan para kepolisian setempat ada yang sudah memberikan pengumunan melalui media social, namun ada saja yang melanggar.
Dan kejadian yang sangat memprihatinkan terjadi di Kabupaten Bulukumba ,Makasr Sulawesi Selatan.
Kejadian bermula saat korban tahu ada oprasi Zebra didepan dan ingin menghindar karena mungkin dirasa dirinya tidak memiliki SIM ( surat Ijin Mengemudi).
Melihat operasi zebra, motor yang ditumpangi Zainal Abidin berupaya menghindar dan ingin memutar arah. Salah seorang anggota Polres Bulukumba pun mengayunkan handy talky mengenai kepala bagian belakang Zainal Abidin.
Zainal pun sempat dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Hanya saja, korban dirujuk ke Makassar dan menghembuskan nafas terakhirnya di RS Islam Faisal.
Kejadian menunggalnya Zainal tersebut memicu aksi demo dan perkelahian antar mahasiswa dan aparat kepolisian.
Ratusan mahasiswa berunjuk rasa memprotes peristiwa tewasnya warga Kabupaten Bulukumba akibat dipukul saat operasi zebra di depan Markas Direktorat Lalulintas Polda Sulsel di Makassar, Selasa (14/11/2017) sore.
Aksi demonstrasi yang digelar mahasiswa asal Kabupaten Bulukumba berakhir ricuh hingga terjadi adu fisik dengan aparat kepolisian.
Kericuhan makin memuncak ketika Kepala Polsekta Panakukang Kompol Ananda Harahap terkena pukulan pendemo di bagian perutnya. Ananda pun naik pitam dan berupaya menangkap pelaku namun dihadang mahasiswa lainnya.
Direktur Lalu Lintas Polda Sulsel, Kombes Agus Wijayanto lalu menemui mahasiswa dan menerima aspirasi mereka.
Agus menjelaskan bahwa anggota lalu lintas yang memukul saat operasi zebra sedang diproses oleh Propam Polres Bulukumba.
"Itu oknum polisi yang memukul warga saat operasi zebra sedang diproses hukum. S
Setelah mendapat penjelasan dari Direktur Lalulintas Polda Sulsel itu, situasi memanas menjadi harmonis. Mahasiswa dan polisi terlihat saling berjabat tangan.
Sementara seorang mahasiswa yang sempat diamankan dilepas kembali setelah mendapat nasihat dari kapolsekta Panakukang.
Hanya karena dipukul perut mengakhibatkat tidak terima seorang aparat kepolisisan hingga terjadi aksi saling pukul dan hantam dengan warga sipil (para Masiswa). Lalu bagaimana dengan nasib rekan mereka masiswa Zainal Abidin yang meninggal di tangan rekan mereak seorang aparat polisi.