Di masa kampanye ini, Kiai Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 2 Bululawang, Kabupaten Malang, yang akrab disapa Gus Fahrur meyanyangkan cara-cara yang tidak terpuji yakni mencantumkan logo NU yang terpasang di salah satu kalender (atribut kampanye) bergambar salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (Khofifah-Emil).
Rupanya, pencantuman logo NU yang mendapat respon negatif di pengurus wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Pasalnya, sikap organisasi NU sudah jelas tidak memihak pasangan calon di Pilgub Jawa Timur meskipun dua kader NU maju di Pilgub Jatim.
Tak hanya kalender, stiker yang digunakan pasangan calon Khofifah-Emil pun menampakkan logo NU di tengah-tengah foto pasangan calon nomor urut satu itu. Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris PWNU Jawa, KH Ahmad Fahrurrozi saat dikonfirmasi, Jumat (23/2/2018), mengatakan pencantuman logo di sejumlah atribut kampanye paslon tersebut ditemukan oleh beberapa kiai di Tulungagung, Blitar, Kediri, Trenggalek, dan sejumlah beberapa daerah lain.
Sementara Gus Farur mendapat laporan (berupa foto) pada tiga hari lalu, dari Kiai di Kediri. Kini atribut tersebut, dikatakannya, beredar di Kabupaten Tulungagung dan sejumlah daerah-daerah itu. Menurutnya, pencatutan logo yang dipasang di nomor urut satu (Khofifah-Emil) itu jelas tidak etis dan melanggar ketentuan organisasi NU.
Persoalan tersebut kini sudah dilaporkan kepada Ketua PWNU Jawa Timur KH Hasan Mutawakkil Alallah. Menanggapi hal tersebut, Hasan sangat menyesalkan kejadian itu dan saat ini masih dicari kebenarannya, yang nantinya pelaku akan ditegur secara serius olehnya.
Sedangkan Gus Fahrur akan melaporkan hal ini ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Timur, apabila pihak-pihak yang sengaja mencantumkan logo ormas tersebut tidak menjawab klarifikasi terkait masalah tersebut. namun, pihaknya akan menunggu niat baik pelaku untuk mengklarifikasi hal tersebut.