Lampuhijau.com - Kejadian yang sangat tidak manusia dijaman yang sudah modern beberapa pekan lalu sangat membuat trauma para remaja dua sejoli tersebut. Akhibat berbuatan yang mereka laku berdua sehingga membuat massa merasa geram dan mengajak mereka berdua dengan telanjang bulat bahkan hingga banyak yang memvideokan dan meng upload ke internet.
Trauma yang dirasakan pasangan dua sejoli tersebut akan berbuatan yang mereka lakukan sehingga malu yang berkepanjangan mungkin sedikit terobati dengan pernikahan.
Pasangan sejoli, R (28) dan M (20) korban persekusi di daerah Cikupa, Tangerang, hari ini, Selasa (21/11) resmi menikah. Pernikahan tersebut difasilitasi oleh Polresta Tangerang.
Pernikahan pasangan tersebut dilaksanakan di rumah orangtua R di daerah Tigakarsa, Tangerang. Nampak dalam foto yang beredar, R menggunakan pakaian putih beserta peci sedangkan M menggunakan hijab biru disertai pakaian biru dengan motif bunga-bunga.
"Ya hari ini mereka telah resmi menikah. Kami hanya ingin membantu niatan baik pasangan ini," ujar Kapolresta Tangerang AKBP Sabilul Alif pada selasa (21/11).
Sabilul berharap pernikahan ini bisa mengurangi trauma berat yang menimpa pasangan tersebut. Ia juga berharap agar ke depannya kejadian persekusi tidak kembali terulang.
"Ini bentuk upaya kami memberikan bantuan kepada korban persekusi," ujarnya.
Memang perbuatan para remaja tersebut dilarang oleh agama dan norma namun perbuatan massa yang membuat mereka malu dan trauma lebih jahat dan parah. Apalagi dijaman sekarang yang semua bisa dilakukan dengan musyawarah tanpa harus membuat korban trauma dan tertekan.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan 6 orang sebagai tersangka yaitu T, I, S, Y, A, dan N. Tersangka T, diketahui merupakan ketua RT di lokasi kejadian yang juga sebagai dalang dalam aksi persekusi tersebut.
Semoga setelah kejadian ini tidak ada lagi perbuatan massa yang seenak sendiri, juga perbuatan para remaja yang diluar norma. Dan semoga kedepannya pasangan ini bisa memulai hidup baru dengan bahagi.
